Find Us On Social Media :

Epidemiolog: Pasca Mudik Lebaran Tetap Ada Kemungkinan Lonjakan Kasus COVID-19

Pasca mudik lebaran 2022, pemerintah bersiap menghadapi risiko lonjakan kasus COVID-19.

GridKids.id - Mendekati puncak arus mudik lebaran 2022 besok hari, pemerintah mulai bersiap menaruh perhatian pada risiko lonjakan kasus positif COVID-19.

Mobilitas masyarakat yang tinggi selama musim mudik lebaran akan menjadi momentum yang meningkatkan potensi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.

Dilansir dari kompas.com, menurut Bapak Dicky Budiman, Epidemiolog Griffith University, tetap ada potensi lonjakan kasus COVID-19 yang bisa terdeteksi dalam waktu singkat.

Hal ini bisa terjadi jika sistem pendeteksian tetap berjalan dengan baik dan ketat sebagaimana biasanya.

Bapak Dicky juga menambahkan bahwa kasus bisa dideteksi lebih cepat jika sistem scanning ketat tetap diberlakukan untuk memastikan persebaran kasus enggak melebar atau meluas.

Beliau juga menambahkan bahwa ada kemungkinan bahwa kasus infeksi COVID-19 enggak akan setinggi 2 masa lebaran sebelumnya.

Hal ini bisa terjadi karena sudah ada kekebalan kelompok yang mulai terbentuk.

Namun, hal ini enggak berarti masa pandemi COVID-19 resmi berakhir, ya, Kids.

Tetap diperlukan langkah tegas pemerintah dan kesadaran masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk menjaga satu sama lain.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Menurun, Apa Indonesia Sudah Masuk Fase Endemi?

Dampaknya pada Kondisi Kesehatan Masyarakat

Lonjakan kasus COVID-19 pada lebaran kali ini mungkin enggak akan sedrastis atau setajam masa lebaran sebelumnya.

Namun, dikhawatirkan akan terus ada risiko kasus misterius yang parah dampaknya berkembang di tengah masyarakat.

Kelompok-kelompok rawan seperti anak-anak, orang-orang dengan komorbid, dan lansia yang belum atau enggak bisa memeroleh vaksinasi.

Inilah kenapa menurut pak Dicky perlu tetap digiatkan dan diperkuat deteksi dini untuk mencegah persebaran kasus COVID-19 ke kelompok rawan. Namun, faktanya di lapangan deteksi dini mulai menurun dan semakin longgar daripada masa-masa sebelumnya.

Tren kasus menurun yang terjadi beberapa minggu belakangan membuat beberapa pihak mulai mengendorkan penjagaan atau proteksi diri terhadap COVID-19.

Tak hanya di Indonesia, hal ini juga ditemukan di berbagai negara yang sudah merasa aman dari ancaman COVID-19.

Padahal menurut Pak Dicky, virus akan terus bergerak dan berubah menjadi jenis baru, sehingga perlu dipertimbangkan penjagaan masyarakat supaya enggak berakibat fatal.

Kelompok rawan adalah target utama lonjakan kasus COVID-19 yang perlu diperhatikan setelah sebagian besar masyarakat sudah memeroleh kekebalan dari vaksinasi dan infeksi yang dialami sebelumnya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.