Fakta bahwa penemuan itu dilakukan pada era 1970an, tentunya seiring perkembangan ilmu pengetahuan temuan itu ditinjau ulang.
Disimpulkan bahwa lingkungan yang ketika itu diciptakan untuk mencoba kemampuan lari cheetah adalah lingkungan buatan bukan alam liar.
Kecepatan treadmill disetel dengan kecepatan tertentu yaitu 30 km/jam untuk jarak 2 km.
Sedangkan faktanya di alam liar, cheetah hanya akan berlari dalam jarak ratusan meter dengan kecepatan 100 km/jam.
Penelitian terbaru oleh Robyn Hetem dari University Witwatersrand, Afrika Selatan, menyatakan bahwa suhu tubuh cheetah enggak menjadi panas ketika melakukan perburuan.
Dari pantauan aktivitas yang dilakukan selama berbulan-bulan pada enam ekor cheetah dalam sebuah kamp di Namibia, suhu cheetah ketika berburu normal sama seperti suhu rata-rata binatang yaitu 38,4 derajat celcius.
Peningkatan suhu tubuh malah terjadi ketika hewan ini sudah mendapatkan buruannya.
Suhu tubuh cheetah akan naik secara berkala pasca perburuan, misalnya suhu naik 0,5 ketika perburuan gagal, dan akan meningkat menjadi 1,3 derajat celcius ketika perburuannya berhasil.
Suhu tubuh cheetah yang meningkat menurut para peneliti disebabkan karena perasaan stres yang dirasakan hewan ini.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Hewan Karnivora: Felidae, Ursidae, Hingga Procyonidae
Cheetah berada dalam posisi yang sangat rentan pasca hewan ini melakukan perburuan.