Find Us On Social Media :

Sejarah Kerupuk, Kudapan Favorit Simbol Keprihatinan Hidup Zaman Dulu

Kerupuk biasa dijadikan teman pendamping makan masyarakat Indonesia.

GridKids.id - Kebiasaan bersantap orang Indonesia enggak bisa dilepaskan dari kehadiran pelengkapnya yaitu kerupuk.

Selain menggemari sambal, orang Indonesia juga sangat mencintai kerupuk.

Sampai rasanya aneh kalau makan tanpa ditemani kerupuk yang renyah. Kamu begitu juga enggak, nih, Kids?

Kerupuk seolah jadi kudapan yang mendarah daging dan jadi identitas sajian makanan khas Indonesia.

Karena di negara lain mungkin enggak lazim mengonsumsi cracker atau kerupuk yang dianggap sebagai camilan bersama dengan makanan pokok.

Tapi, tahu enggak sih seperti apa sejarah dari kudapan sejuta umat ini?

Enggak sesederhana dinikmati dan jadi bagian enggak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, kerupuk juga menyimpan sejarah panjang masa-masa kesulitan pangan masyarakat pada zaman dulu.

Saking sulit dan prihatinnya kehidupan pada masa itu, kerupuk bahkan jadi satu-satunya lauk teman makan nasi.

Lalu, seperti apa sejarah dari kudapan rakyat yang renyah dan murah meriah ini? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini, ya.

Baca Juga: Banyak Digemari, Apa Saja Kandungan Nutrisi Kerupuk? #AkuBacaAkuTahu

Sejarah Kerupuk di Indonesia

Dilansir dari kompas.com, menurut Bapak Fadly Rahman, seorang sejarawan sekaligus penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, kerupuk sudah dikenal sejak sebelum abad ke-10 M.

Hal tersebut tertera dalam naskah Jawa Kuno, yang memberi gambaran bahwa kerupuk sudah jadi makanan pendamping dan dinikmati pada masa itu.

Menurut catatan sejarah, kerupuk paling tua yang sudah dikonsumsi masyarakat Nusantara sejak lama adalah kerupuk rambak yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau.

Jenis kerupuk lain yang berkembang berabad-abad setelahnya adalah kerupuk aci yang dibuat dari bahan dasar singkong.

Pembuatan kerupuk aci didorong oleh kondisi kesulitan pangan pasca perang dan tanam paksa pada masa itu.

Tepung singkong lalu banyak dimanfaaatkan masyarakat untuk membuat kerupuk yang menjadi lauk untuk dinikmati bersama nasi.

Kerupuk menjadi santapan rakyat karena harganya yang terjangkau pada sekitaran masa depresi ekonomi pada 1930-an.

Ternyata dibalik kebiasaan makan kerupuk dalam segala situasi, kudapan ini menjadi simbol keprihatinan masyarakat masa lalu yang kesulitan memeroleh makanan yang layak.

Dari hal sederhana kita bisa belajar untuk mensyukuri kehidupan yang kita punya hari ini, Kids.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.