Find Us On Social Media :

Menunjukkan Lonjakan Kasus, Begini Tanggapan Pemerintah tentang Subvarian Omicron BA.2 di Indonesia

Ilustrasi ancaman virus yang bisa sewaktu-waktu menyerang manusia.

Hingga saat ini di Indonesia angka kasus positif COVID-19 yang disebabkan oleh subvarian Omicron BA.2 masih tergolong sedikit.

Namun, subvarian ini sudah menyebabkan lonjakan kasus positif COVID-19 di negara lainnya seperti di Inggris, Hongkong, dan Korea Selatan.

Sehingga pemerintah tetap meminta masyarakat enggak lengah dan tetap waspada dan tertib melaksanaan prokes setiap waktu.

Berdasar data GISAID, saat ini subvarian Omicron BA.2 atau Son of Omicron sudah terdeteksi di 19 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.

Gejala yang muncul pada pasien terpapar subvarian Omicron BA.2 ini seperti misalnya pilek, rasa sakit pada tenggorokan, dan badan yang terasa pegal-pegal.

Hingga saat ini pemerintah masih mengkaji lebih lanjut tentang anggapan bahwa subvarian Omicron BA.2 ini bisa memengaruhi efikasi vaksin yang sudah diterima seseorang.

Beberapa hari ini kabar tentang tren penurunan kasus banyak tersebar di media, tapi tetap harus bijaksana menanggapinya.

Jangan lupa untuk mendapatkan vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan di manapun kamu berada, ya!

 ----

aAyo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.