GridKids.id - Olahraga merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan tubuh terutama pada situasi pandemi COVID-19.
Namun beberapa orang melakukan olahraga secara berlebihan sehingga menimbulkan hal yang tak baik untuk tubuh.
Ini karena, olahraga berlebihan berdampak buruk untuk tubuh sehingga membuat tubuh menjadi tak bugar.
Oleh sebab itu, penting mengetahui porsi olahraga, agar tahu apakah berlebihan atau enggak.
Hal tersebut untuk mencegah olahraga berlebihan yang berdampak buruk.
Lantas, bagaimana mengetahui olahraga berlebihan atau enggak? Yuk, kita cari tahu!
1. Olahraga berlebihan berdampak buruk
Menurut sejumlah ahli, ada sejumlah hal yang terkait olahraga berlebihan.
Hal tersebut menyerupai baju yang tak pernah digunakan bisa berisiko rusak dan rapuh.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi, Ini Waktu Terbaik Olahraga yang Penting Diketahui
Namun, baju yang digunakan terus menerus lebih rawan rusak.
Sama halnya dengan tubuh manusia yang dibentuk oleh tulang, otot, sendi hingga kulit.
Ketika bergerak secara berlebihan, maka bisa sakit dan segera mencari pertolongan tukang urut.
Banyak orang berpikir, enggak gerak atau berolahraga bisa membuat tubuh tak sehat, sehingga olahraga berlebihan dipilih dengan harapan lebih sehat.
Selain itu ada juga anggapan jika olahraga harus melelahkan, tubuh terasa pegal, hingga berkeringat.
Meski begitu, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar, untuk orang bisa tak perlu memaksakan tubuh ketika berolahraga.
Oleh sebab itu, olahraga tak perlu berlebihan karena bisa berdampak buruk.
2. Kapan berhenti olahraga?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) olahraga bisa dilakukan dengan intensitas ringan selama 150 menit per minggu.
Baca Juga: Tak Mengeluarkan Keringat Ketika Berolahraga? Ternyata Ini Penyebabnya
Meski begitu, beberapa orang yang tak sanggup 150 menit per minggu enggak perlu memaksakan diri.
Tujuan utama berolahraga ialah mendapatkan tubuh yang sehat dengan memperhatikan kondisi masing-masing.
Salah satu cara untuk mengatur intensitas saat olahraga bisa mengukur denyut jantung.
Denyut jantung yang aman agar bekerja tak terlalu lelah ialah 50-70 persen dari denyut jantung maksimal.
----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.