Dilansir dari kompas.com, Prof. Murdjiati Gardjito, Guru Besar Teknologi Pangan UGM dan penulis dari buku Gudeg Yogyakarta menyebutkan bahwa gudeg adalah sajian yang awalnya dibuat oleh para pekerja yang sedang mendirikan kerajaan Mataram Islam.
Ketika itu di Alas Mentaok terdapat banyak pohon-pohon yang ditebang (babat alas), salah satunya pohon nangka muda (gori).
Ketika itu banyak buah nangka muda yang disisakan dan enggak diolah, hal ini mendorong para pekerja untuk membuatnya menjadi sajian yang bisa disantap bersama.
Sayur nangka muda ini dibuat dalam jumlah yang cukup banyak dan dimasak untuk waktu yang cukup lama supaya lebih empuk dan lezat.
Para pekerja itu lalu menambahkan berbagai rempah seperti bawang merah dan bawang putih, kemiri, ketumbar, lengkuas, daun salam dan gula jawa juga santan.
Cara memasak sayur nangka muda dalam porsi besar ini adalah dengan mengaduknya dengan sendok kayu besar yang mirip dengan dayung untuk waktu yang lama, cara memasak sajian ini dinamakan dengan hangudek.
Istilah inilah yang kemudian digunakan sebagai nama sajian Gudeg yang populer hingga hari ini. Sajian yang awalnya merupakan sajian rakyat ini lalu menjadi sajian yang juga populer di kalangan para bangsawan Jawa.
Setelah mengetahui sejarah dari sajian gudeg khas Yogyakarta ini, kamu jadi tahu bahwa sajian populer ini ternyata punya sejarah yang sangat panjang sejak ratusan tahun lalu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.