GridKids.id - Varian Deltacron merupakan rekombinasi varian Delta dan Omicron.
Ilmuwan menemukan varian Deltacron di sejumlah wilayah Eropa dan Amerika Serikat.
Dikutip dari Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah mengonfirmasi adanya kombinasi varian Delta dan Omicron yang disebut dengan Deltacron.
Disampaikan juga oleh Maria Van Kerkhove sebagai pimpinan teknis COVID-19 WHO, bahwa rekombinasi Deltacron ini didasarkan pada laporan dari para ilmuwan, Kids.
Sementara untuk penyebarannya sudah dipastikan berada di sejumlah negara, seperti Belanda, Prancis, dan Denmark.
Lalu apa itu varian Deltacron?
Untuk mengetahui lebih lengkapnya, yuk, kita cari tahu bersama-sama, ya!
COVID-19 Varian Deltacron
Varian Deltacron merupakan varian terbaru COVID-19 yang mengandung elemen Delta dan Omicron.
Baca Juga: Memiliki Daya Penularan Tinggi, Inilah Organ Tubuh yang Diserang COVID-19 Varian Omicron
Sehingga pada varian ini mengandung gen dari varian Delta dan Omicron.
Sederhananya, varian Deltacron dikenal sebagai virus rekombinan atau hibrida.
Menurut ahli virologi di University of Warwich, Prof Lawrence Young dalam Kompas.com, mengungkapkan bahwa rekombinasi ini muncul disebabkan lebih dari dari satu varian yang menginfeksi.
Ditambahkan juga bahwa varian ini merupakan produk rekombinasi yang beredar di populasi yang sama.
Ketika seseorang terpapar dua jenis virus atau lebih maka ada kemungkinan virus tersebut mengalami percampuran genetik sehingga menghasilkan virus baru.
Pada Januari 2022, para ahli menemukan adanya mutasi COVID-19 hibrida yang disebut Deltacron.
Varian baru tersebut ditemukan di laboratorium Siprus.
Sementara di Indonesia belum ada laporan terkait penemuan kasus varian Deltacron.
Di samping itu, para ahli meminta dunia enggak perlu khawatir mengenai temuan varian Deltacron.
Baca Juga: Bisakah Seseorang Terkena Reinfeksi COVID-19 Varian Omicron? Begini Penjelasan Ahli
Ini dikarenakan belum ditemukan bukti-bukti valid mengenai varian ini bisa berkembangbiak secara cepat atau sebaliknya.
Seberapa Bahaya Varian Deltacron?
Menurut penelitian masih diperlukan pengkajian lebih dalam mengenai varian Deltacron.
Tak hanya itu, adanya temuan sedikit kasus yang dikonfirmasi, sehingga terlalu dini untuk mengetahui seberapa parah atau menular varian Deltacron.
Sementara itu, WHO juga belum melihat adanya perubahan apapun dalam epidemiolog dan perubahan tingkat keparahan.
Para peneliti masih melakukan penelitian mengenai varian Deltacron.
Perlu diketahui, meski kasus Omicron menurun dan adanya temuan Deltacron penting untuk tetap menjalankan prokes dan menjaga daya tahan tubuh.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.