Find Us On Social Media :

Rangkaian Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Proses pembacaan naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno pada pagi hari 17 Agustus 1945.

GridKids.id - Momentum proklamasi kemerdekaan RI adalah peristiwa sejarah yang sangat penting bangsa Indonesia.

Ketika teks proklamasi dibacakan pada pagi hari pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari segala bentuk penjajahan.

Hal itu tentunya enggak lepas dari peran tokoh-tokoh penting yang membantu mewujudkan deklarasi kemerdekaan yang sangat bersejarah bagi bangsa ini.

Tapi, tahukah kamu bahwa ada beberapa peristiwa sejarah penting yang mendorong para tokoh bangsa memutuskan untuk mendeklarasikan proklamasi kemerdekaan?

Selanjutnya akan dibahas tentang beberapa peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sebelum momentum proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Peristiwa Sebelum Proklamasi

6 Agustus 1945: Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama "Little Boy" ke Hiroshima di Jepang.

Serangan ini merupakan serangan balasan terhadap serangan udara yang dilakukan Jepang pada Pangkalan udara AS di Pearl Harbor, Hawaii pada 7 Desember 1941.

Pada peristiwa bom atom yang pertama ini Hiroshima hancur dan menyebabkan puluhan ribu orang tewas.

Baca Juga: Macam-Macam Aspek dari Proklamasi Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia

7 Agustus 1945: BPUPKI bubar dan digantikan dengan PPKI (Dokuritsu Junbi Iinkai).

Tugasnya adalah melanjutkan pekerjaan BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang direncanakan akan diberikan pada 7 September 1945.

Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan sebagai wakilnya adalah Mohammad Hatta.

9 Agustus 1945: Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua yang dijuluki "Fat Man" di Kota Nagasaki Jepang.

Dalam peristiwa ini sekitar 80 ribu orang tewas dan sebagian besar yang meninggal merupakan warga sipil.

Hiroshima dan Nagasaki diserang karena merupakan pusat militer dan industri yang membantu memasok sumber daya untuk angkatan bersenjata di Jepang.

Setelah serangan itu terjadi, Jenderal Terauchi memanggal Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat ke Dalat, Saigon.

Pada pertemuan itu Jenderal Terauchi menyampaikan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan pada bangsa Indonesia.

Baca Juga: Rangkuman Jawaban Kelas 6 Tema 2, Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia

14 Agustus 1945: Rombongan Indonesia kembali dari Saigon membawa pesan Jenderal Terauchi.

Sutan Sjahrir mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia karena melihat Jepang sudah mulai kewalahan menghadapi berbagai serangan dari Amerika Serikat.

Sutan Syahrir memeroleh kabar serangan AS ke Jepang lewat radio sejak 10 Agustus 1945, sehari setelah bom atom di Nagasaki.

15 Agustus 1945: Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu dan di Indonesia otomatis terjadi vacuum of power.

Mengetahui hal ini golongan muda mendesak Soekarno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia paling lambatnya 16 Agustus 1945.

Namun desakan itu ditolak karena Soekarno ingin meminta pendapat dan pandangan dari anggota PPKI lainnya.

16 Agustus 1945: Dini hari, Soekarno dan Mohammad Hatta diculik dan dibawa oleh golongan muda ke Rengasdengklok, Karawang, dengan tujuan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia lewat radio.

Malam harinya dua tokoh founding father itu kembali ke Jakarta dan berunding tentang proklamasi kemerdekaan bersama dengan golongan muda dan golongan tua di kediaman Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol no. 1, Jakarta Pusat.

Teks proklamasi disusun di sana dan diketikkan naskahnya menggunakan mesin ketik oleh Sayuti Melik.

Baca Juga: Mengapa Para Pemuda Membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok Menjelang Proklamasi Kemerdekaan?

17 Agustus 1945: Pada pukul 10 pagi, Soekarno dan tokoh-tokoh penting bangsa hadir dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur no.56, atau teras rumah depan milik Ir. Soekarno.

Dalam peristiwa proklamasi itu juga dikibarkan bendera merah putih sebagai bendera bangsa Indonesia untuk pertama kalinya.

Bendera dijahit oleh Ibu Fatmawati, warna merah melambangkan keberanian, sedangkan warna putih berarti suci.

Cita-cita bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan dan terbebas menjadi bangsa merdeka tercermin dalam warna bendera bangsa.

Tokoh yang berperan sebagai pengibar bendera adalah Latief Hendraningrat, Suhud, dan SK Trimurti.

Itulah tadi uraian tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Meski enggak berjalan mulus dan melalui berbagai rintangan dan perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua, akhirnya proklamasi kemerdekaan Indonesia bisa terselenggara dengan khidmat pada 17 Agustus 1945.

Hingga hari ini peringatan kemerdekaan selalu jadi momentum khidmat untuk mengenang sejarah dan jasa para pahlawan yang sudah mengupayakan kemerdekaan untuk bangsa ini.

Semoga tahun-tahun ke depan bangsa ini selalu diberkahi banyak kebaikan dalam mengisi kemerdekaannya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.