Find Us On Social Media :

Bagaimana Proses Terbentuknya Awan Kumulonimbus? #AkuBacaAkuTahu

Pembahasan mengenai proses pembentukan awan kumulonimbus.

GridKids.id - Kids, apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan awan kumulonimbus?

Awan kumulonimbus adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.

Kali ini, GridKids akan membahas mengenai proses pembentukan awan kumulonimbus yang perlu diketahui untuk menambah pengetahuan umum.

Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan.

Awan ini terbentuk dari hasil ketidakstabilan yang terjadi atmosfer.

Munculnya awan kumulonimbus, yakni, mereka turun ke langit bawah seolah-olah seperti belalai.

Awan kumulonimbus terlihat layaknya awan besar kelabu yang gelap, dan tinggi.

Jenis awan cumulus dapat menyebabkan badai petir dan hujan lebat. Sedangkan awan nimbus terbentuk di bawah 20.000 kaki dan relatif dekat dengan daratan.

Hal ini yang menyebabkan awan kumulonimbus sangat lembab.

Baca Juga: Mengapa Awan Dapat Melayang di Angkasa? #AkuBacaAkuTahu

Bagaimana Proses Terbentuknya Awan Kumulonimbus?

Lalu bagaimana pembetukan awan kumulonimbus?

Hal ini berawal dari air yang berada di atas dan saling bergesekan, maka di jantung awan kumulonimbus akan muncul kilatan.

Muatan statis yang terbentuk itu menciptakan petir, yang bisa membahayakan penerbangan.

Namun agar bisa terbentuk, awan tersebut memerlukan suhu yang hangat dan lembab.

Dilansir dari Kompas.com, dalam beberapa kasus, thunderhead dengan energi yang cukup besar bisa membuat angin kencang, banjir, dan badai petir.

Meski kumulonimbus menghasilkan hujan dengan intensitas besar, tapi terjadinya fenomena ini cuma 20 menit.

Hal ini karena awan membutuhkan energi yang banyak untuk membentuk dan mengeluarkan kembali kumulonimbus.

Baca Juga: Penjelasan tentang Proses, Jenis, dan Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan Awan Panas

Namun, enggak semua awan kumulonimbus menimbulkan hujan.

Misalnya di Amerika dan negara sekitarnya, awan ini lebih banyak mengakibatkan kebakaran hutan karena tanahnya lebih kering.

Kumulonimbus ini terbentuk di bagian bawah troposfer yakni lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan Bumi.

Karena penguapan, maka wilayah ini menghasilkan udara hangat yang memungkinkan terciptanya awan cumulus dan awan kumulonimbus.

Menurut BMKG, masyakarat sendiri diminta waspada terkait cuaca yang berpotensi menjadi ekstrem.

Nah, itu dia, Kids, penjelasan mengenai awan kumulonimbus.

Semoga bermanfaat!

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.