Hati berperan merombak sel-sel darah merah yang sudah tua dan rusak supaya bisa menghasilkan bilirubin yang beracun.
Bilirubin harus diproses dan dikeluarkan dari dalam tubuh salah satunya lewat urin.
Sel-sel darah merah yang sudah rusak akan dirombak, kandungan hemoglobin yang sudah rusak lalu diuraikan menjadi senyawa hemin dan protein globin.
Protein globin hasil perombakan sel darah merah lalu diurai menjadi asam amino yang bisa dipergunakan untuk membentuk sel darah merah baru.
Sedangkan senyawa hemin akan diubah dari biliverdin dan zat besi yang nantinya akan dibawa ke sumsum merah tulang untuk digunakan membentuk hemoglobin baru, sementara biliverdinnya akan dirubah jadi bilirubin.
Bilirubin ini nantinya akan bermuara ke cairan empedu yang berperan untuk mencerna lemak di usus halus.
Bilirubin akan dipisahkan dari komponen cairan empedu lain dan diproses jadi sterkobilin yang nantinya akan jadi zat warna pada feses dan urobilinogen.
Baca Juga: Ketahui Sejak Dini, Ini 4 Tanda Liver Bermasalah yang Tak Boleh Diabaikan
Urobilinogen inilah yang nantinya akan dibawa ke ginjal dan diubah jadi urobilin dan akan dieksresikan bersamaan dengan urin sebagai zat warna urin.
4. Kulit
Kulit berperan sebagai organ sistem ekskresi untuk mengeluarkan keringat yang mengandung kelebihan air, garam mineral atau sedikit limbah nitrogen seperti urea yang bisa menjadi racun bagi tubuh.