Melukat berasal dari bahasa Bali, yakni sulukat, su yang berarti 'baik' dan lukat artinya 'pensucian'.
Upacara Melukat dipimpin oleh seorang pemangku yang merupakan pemimpimpin upacara keagamaan agama Hindu.
Biasanya, upacara Melukat ini dilakukan pada saat bulan purnama, tilem atau pun saat hari besar lainnya.
Sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali pun seringkali mengadakan tradisi Melukat.
Namun, sering kali masyarakat Bali yang pergi Melukat saat hari-hari biasa dengan tujuan untuk bermeditasi.
Upacara Melukat biasanya dilakukan secara bersama dari kalangan masyarakat suatu desa tertentu, keluarga kecil atau pun keluarga besar.
Upacara ini dilaksanakan di tempat bersejarah seperti, pura tempat pemandian, sungai, dan pantai yang ada di Bali.
Baca Juga: Daftar 10 Destinasi Wisata Paling Populer di Dunia, Bali Masuk 5 Besar
Tradisi Melukat Menenangkan Jiwa dan Pikiran
Tempat untuk melaksanakan upacara Melukat biasanya dilakukan di sumber air khusus yang disucikan.
Pada umumnya, Melukat dilaksanakan di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali.