GridKids.id - Kids, setiap manusia pasti pernah merasakan takut karena suatu hal dalam hidupnya.
Ketakutan itu bisa terjadi ketika manusia merasa terancam atau berada dalam bahaya, namun rasa takut bisa dipicu karena berbagai faktor.
Sebagai salah satu jenis emosi manusia, rasa takut merupakan yang paling mendasar.
Emosi ini bisa melumpuhkan namun juga penting keberadaannya dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya rasa takut manusia akan berusaha untuk melindungi dirinya atau orang lain.
Perasaan ini digambarkan sebagai bentuk respon alami ketika manusia merasa ada sesuatu yang membahayakan di sekitarnya.
Rasa takut bisa muncul dari berbagai situasi, misalnya kondisi berbahaya bahkan kondisi yang enggak berbahaya sama sekali.
Jika ada yang takut karena keberadaan hewan buas yang mematikan, ada juga orang yang merasa takut jika diharuskan bicara di depan orang banyak.
Kemunculan rasa takut bisa dipicu karena adanya pengalaman atau trauma di masa lalu seseorang, yang diketahui maupun yang enggak diketahui pernah ada.
Lalu, seperti apa sih respon fisik yang terjadi pada tubuh ketika seseorang merasa takut?
Baca Juga: Visual Terbatas Jadi Alasan Seseorang Takut Berada dalam Kegelapan? Begini Penjelasannya
Respon tubuh manusia ketika merasa takut
Ketika berada dalam situasi yang berbahaya, maka amigdala dalam otak akan memproses rasa takut yang dirasakan manusia.
Amigdala akan mengaktifkan sistem saraf dan mengirimkan sinyal ke area otak lain seperti hipocampus dan korteks prefrontal supaya bisa lebih waspada atau memulai mode fight atau flight.
Reaksi fight or flight ini akan melindungi atau menyelamatkan seseorang dari ancaman atau bahaya yang dihadapinya. Biasanya manusia akan memilih antara bersiap melawan bahaya atau menghindari bahaya itu.
Ketika respon fight or flight ini berlangsung beberapa organ seperti jantung, paru-paru, dan kelenjar adrenal juga akan bekerja dengan lebih cepat.
Ketika hal ini terjadi seseorang mungkin akan merasakan detak jantungnya berubah lebih cepat, napas yang berubah tersengal-sengal sebagai respon pelepasan hormon adrenalin oleh kelenjar adrenal.
Di saat yang sama, otak akan memberi tahu bagian tubuh lain untuk bekerja lebih lambat.
Misalnya, ketika sedang takut, biasanya organ pencernaan akan bekerja lebih lambat sebagai bentuk mekanisme tubuh untuk menghemat energi dan fokus pada upaya menyelamatkan diri.
Reaksi ini akan terus terjadi hingga otak menghentikan proses pengiriman sinyal takut. Reaksi ini akan dimatikan ketika otak mencerna ancaman atau bahaya sudah hilang dan seseorang sudah berada dalam kondisi aman.
Hal yang menarik proses yang cukup kompleks dan rumit ini hanya terjadi dalam hitungan detik, lo, Kid. Keren banget, ya!
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Apa Perbedaan Fobia dan Rasa Takut? #AkuBacaAkuTahu
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.