Find Us On Social Media :

Benarkah Ada Sungai Bawah Laut? Ternyata Ini Faktanya #AkuBacaAkuTahu

Sungai adalah aliran air yang besar (biasanya buatan alam).

GridKids.id - Benarkah ada sungai bawah laut?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sungai adalah aliran air yang besar (biasanya buatan alam). Sungai juga disebut dengan kali.

Nah, sungai memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia bahkan sejak zaman prasejarah, lo.

Sungai memiliki aliran yang selalu mengalir dari hulu ke hilir.

Di Indonesia ada beberapa sungai yang terkenal, seperti Sungai Musi, Sungai Kapuas, Sungai Bengawan Solo, dan lainnya.

Secara umum sungai membentuk bermacam pola dan bermuara di lautan.

Tahu enggak? Ternyata ada sungai yang letaknya enggak biasa, yaitu berada di bawah laut, Kids.

Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak informasi di bawah ini, ya!

Benarkah Ada Sungai Bawah Laut?

Baca Juga: Bentang Alam Sungai: Pengertian, Jenis, dan Manfaat serta Morfologinya

Sungai bawah laut ialah sebuah fenomena langka bahkan memunculkan perbebatan di antara para peneliti, lo.

Menurut beberapa peneliti, sungai bawah laut terbentuk karena adanya fenomena Halocline.

Perlu diketahui, Halocline merupakan zona vertikal di dalam laut.

Di samping itu, zona Halocline memiliki kandungan kadar garam yang berubah dengan cepat seiring perubahan kedalamannya, lo.

Ternyata, jika diperhatikan pada sungai bawah laut terdapat sebuah dinding pemisah antara air asin dan air tawar.

Hal tersebut disebabkan oleh perubahan kadar garam yang berpengaruh terhadap kepadatan air.

Sehingga saat air asin dan air tawar bertemu akan muncul semacam pembatas di antara keduanya.

Mengenal Cenote Angelita di Meksiko

Lokasi Cenote Angelita beda dekat dengan laut yang memungkinkan pertemuan antara air tawar dan air asin, Kids.

Baca Juga: Terdalam di Dunia, Sungai yang Lintasi 9 Negara Ini Tak Bisa Ditembus Cahaya

Air tawar dan air asin enggak dapat bersatu karena adanya perbedaan densitas yang dipengaruhi oleh kandungan mineral.

Halocline muncul karena lapisan kedua air tersebut yang enggak bisa menyatu.

Sungai bawah laut yang terjadi di perairan Cenote Angelita memiliki kedalaman 60 meter dan bukanlah sungai sebenarnya.

Warna kecokelatan seprti air sungai adalah lapisan gas hidrogen sulfida. Sehingga warna tersebut bukan dari air tawar, Kids.

Meski terbilang unik, fenomena Halocline di Cenote Angelita bukanlah tempat wisata yang dapat dikunjungi sembarang orang, lo.

Hal ini dikarenakan adanya konsentrasi sulfur di wilayah perairan Cenote Angelita masuk ke dalam kategori yang cukup tinggi.

Bahkan penyelam profesional disarankan untuk enggak menghabiskan waktu yang lama saat meneliti tempat ini.

Wah, ternyata Cenote Angelita bukanlah sungai bawah laut, melainkan fenomena Halocline, ya.

Itulah informasi mengenai sungai bawah laut yang ternyata merupakan fenomena Halocline.

Baca Juga: 7 Sungai Terpanjang di Dunia, Alirannya Melintasi Banyak Negara

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.