Find Us On Social Media :

Mulai Dijual pada Zaman Kolonial, Begini Sejarah Pempek Oleh-Oleh Khas Palembang

Pempek palembang awalnya dikenal dengan sebutan Kelesan.

GridKids.id - Kids, makanan apa yang terlintas dalam benak kalian kalau menyebut Kota Palembang?

Pasti kita semua sepakat bahwa nama pempek Palembang pasti yang langsung terbayang dalam kepala, nih.

Yap, pempek Palembang adalah kuliner khas dari ibukota Provinsi Sumatera Selatan ini.

Pempek terbuat dari campuran ikan dan sagu disajikan bersama mie telur, irisan timun, dan siraman cuko yang menambah sempurna kelezatan dari sajian ini.

Saking populernya panganan ini menjadi makanan khas yang wajib dicoba kalau kamu berkunjung ke kota Palembang, nih, Kids.

Tapi, tahukah kamu bahwa pempek pada masa kesultanan Palembang Darussalam dikenal dengan nama lain?

Yuk, cari tahu cerita sejarah kuliner lezat yang satu ini dalam uraian di bawah.

Sejarah Kuliner Pempek

Awalnya pempek dikenal dengan nama Kelesan dan biasanya disajikan sebagai makanan adat di rumah Limas, rumah adat provinsi Sumatera Selatan.

Istilah kelesan berarti pempek tahan disimpan untuk waktu yang lama. Kelesan merupakan alat yang digunakan untuk menghaluskan daging ikan.

Baca Juga: Seri Budaya Indonesia: Budaya dan Kekhasan Provinsi Sumatra Selatan

Panganan ini baru mulai dijual luas ketika masa pemerintah kolonial Belanda, dan dijual oleh para orang Tionghoa yang dikenal pandai berdagang.

Nama pempek berasal dari sebutan para penjual pempek yaitu orang-orang keturunan Tionghoa yang biasanya dipanggil dengan sebutan Apek atau pek-pek (laki-laki tua dalam bahasa Tionghoa).

Biasanya para pembeli akan memanggil penjual kelesan dengan sebutan pek atau empek-empek.

Dari situlah nama pempek mulai populer digunakan ketimbang nama kelesan, bahkan hingga saat ini.

Sekitar tahun 1916, pempek mulai dijual di sekitar kawasan keraton (di sekitar Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).

Awalnya pempek dibuat menggunakan ikan belida, namun seiring perkembangannya jenis ikan ini makin langka sehingga harganya makin mahal.

Lalu, para pedagang mulai berkreasi dengan mengganti bahan pembuatan pempek menggunakan ikan gabus yang juga punya cita rasa gurih dan lezat.

Namun, saat ini semakin banyak jenis ikan yang bisa digunakan sebagai bahan baku pempek, mulai dari ikan kakap, ikan ekor kuning, ikan lele, hingga ikan tuna.

Saat ini varian pempek sudah amat beragam, masyarakat terus berkreasi dan menghasilkan beragam jenis dan rasa yang juga bervariasi.

Baca Juga: Jadi Makanan Khas Mojokerto, Ternyata Onde-Onde Bukan Panganan Asli Indonesia

Perkembangan pempek Palembang

Beberapa jenis pempek yang banyak dijual dan banyak digemari, di antaranya: pempek lenjer, pempek kulit, pempek adaan, pempek keriting, pempek kapal selam, pempek telor/telok, pempek lenggang, pempek pistel, pempek tahu, hingga pempek panggang.

Pempek palembang disajikan bersama dengan kuah khas yang disebut dengan cuko.

Cuko dibuat dari campuran air gula merah, asam jawa, bawang putih, ebi, dan cabai rawit, yang dimasak bersama sampai mendidih.

Biasanya pempek akan ditata di piring bersama dengan irisan mentimun dan mie kuning sebelum disiram atau direndam dengan cuko.

Kini pempek enggak sekedar jadi konsumsi rumah tangga dan dijajakan di Palembang saja. 

Para wisatawan yang berkunjung ke Palembang pasti akan membawa pempek sebagai oleh-oleh khas untuk keluarga di rumah. 

Baca Juga: Kue Pastel, Sejarah Jajanan Warisan Kolonial yang Populer di Tanah Air

 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.