GridKids.id - Kids, salah satu jajanan street food populer di Indonesia adalah martabak telur.
Makanan ini biasanya dijual malam hari dan dijadikan camilan bersantai bersama keluarga dan orang-orang tersayangmu di rumah.
Istilah martabak berasal dari bahasa arab yaitu Murtabak atau muttabaq yang merupakan makanan khas Yaman yang terbuat dari tepung terigu dan dimasak dengan cara dilipat.
Hal ini mengacu pada proses pembuatan martabak yang dilipat-lipat, kulit martabak yang tipis akan diisi adonan telur, potongan daun bawang, potongan daging ayam, sapi, atau isian lainnya.
Lalu ditambah bumbu khusus lalu digoreng/direndam/disiram-siram dengan minyak panas sampai matang.
Tahukah kamu bahwa kuliner martabak telur yang populer di Indonesia ternyata merupakan perpaduan budaya lokal dengan budaya dari pendatang?
Penasaran enggak sih tentang sejarah dari panganan yang identik sebagai snack malam hari ini? Yuk, simak uraian cerita lengkapnya di bawah ini.
Asal Muasal Martabak
Salah satu cerita yang paling banyak dijadikan referensi kemunculan martabak di Indonesia adalah sajian ini lahir dari persahabatan seorang keturunan Arab yang bermukim di Lebaksiu, Tegal, bernama Ahmad bin Abdul Karim dengan seorang pengusaha dari India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak.
Keduanya bertemu pertama kali di Semarang pada 1930-an dan bersahabat dan pada akhirnya. Ahmad bin Abdul Karim juga akhirnya berjodoh dan menikah dengan adik dari sahabatnya itu.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Kuliner Sate, Sajian Ikonik Resep Warisan Nusantara
Pernikahan itu mengenalkan Ahmad pada sajian martabak dan terinspirasi untuk menawarkannya pada tetangga sekitar rumahnya.
Source | : | Bobo.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar