Find Us On Social Media :

Sejarah Bacang, Kuliner Khas Tionghoa yang Punya Perayaannya Sendiri

Bacang yang terbuat dari beras ketan disebut sebagai panganan yang mengenyangkan.

Bakcang yang lezat dan mengenyangkan ternyata punya sejarah panjang karena hidangan ini ternyata digunakan untuk mengenang sosok seseorang tokoh yang dihormati masyarakat China kala itu.

Mitologi yang berkembang dalam tradisi masyarakat China disebut berkaitan dengan tokoh bernama Qu Yuan.

Qu Yuan adalah seorang pejabat dan penyair yang ternama di Negara Chu. Ia dikenal memiliki kepribadian yang jujur, patriotik, dan rendah hati sehingga membawa pengaruh baik untuk kejayaan Negara Chu.

Diceritakan bahwa sosok Qu Yuan suatu hari dituduh melakukan korupsi sehingga ia diasingkan dan dikucilkan oleh masyarakat.

Ketika itu tindakan korupsi disebut sebagai tindakan yang paling enggak terpuji yang dilakukan oleh pejabat atau penguasa.

Hal ini membuat Qu Yuan harus diasingkan keluar dari area pemerintahan Negara Chu, ketika itu terjadi penyerangan yang dilakukan oleh Negara Qin.

Mendengar Qu Yuan gugur di sungai Miluo, masyarakat Negara Chu berbondong-bondong datang ke sungai Miluo untuk mencari Qu Yuan.

Baca Juga: Sejarah Nian Gao, Kue Keranjang yang Wajib Ada pada Perayaan Imlek

Ketika itu masyarakat menyusuri sungai dengan perahu naga dan menabuh drum sambil melemparkan kue beras ke dalam air.

Hal ini dilakukan agar Qu Yuan enggak diganggu oleh roh jahat. Namun, pada akhirnya ia enggak pernah ditemukan.

Masyarakat Tionghoa lalu merayakan upacara sembayang bacang tiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek, yang pada tahun ini jatuh pada 3 Juni 2022.

Pada upacara sembahyang ini bacang akan ditata di meja altar dan diperuntukkan untuk para leluhur.