Find Us On Social Media :

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Primordialisme dalam Masyarakat

Primordialisme tumbuh dalam diri tiap individu yang tumbuh dalam lingkungan tertentu dalam masyarakat.

GridKids.id - Kids, kamu tentunya sudah tahu bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman suku, etnis dan budaya.

Di antara masyarakatnya terdapat ikatan primordial yang membuat mereka menjunjung tinggi nilai dan norma hingga kebiasaaan yang bersifat kesukuan.

Ikatan ini memiliki sifat bawaan seperti kekerabatan, kesukuan, kelompok, hingga agama dan bisa dilihat pada hubungan kekerabatan dalam masyarakat yang sifatnya tradisional.

Jika tiap anggota dalam masyarakat punya orientasi yang sama dan mementingkan kepentingan bersama atau kelompok, maka itu bisa dijadikan cerminan perilaku primordialisme.

Primordialisme ini biasanya diwujudkan dalam kelompok-kelompok masyarakat yang menjalankan sistem atau norma nilai adat yang sudah ada sejak zaman dulu.

Aturan nilai dan norma yang mengikat para anggotanya ini membuat kelompok ini disebut sebagai primary group.

Mereka menganggap diri mereka dan sesama anggota kelompoknya sebagai in group (kelompok dalam).

Sedangkan mereka melihat orang-orang di luar kelompok mereka sebagai out group (kelompok luar).

Menurut Stephen K. Sanderson, primordialisme erat kaitannya dengan studi etnisitas yang menyebutkan bahwa identitas etnis sebagai hal yang melekat dalam individu akan sulit dihapuskan.

Baca Juga: Penyebab Keberagaman Indonesia, Materi PPKn Kelas 7 Tabel 4.1

Selanjutnya akan diuraikan tentang ciri-ciri dan jenis dari primordialisme dalam masyarakat. Yuk, simak uraian lengkapnya sama-sama, Kids.

Ciri-Ciri Primordialisme

1. Tampak sebagai identitas kelompok

Primordialisme menjadi identitas bagi suatu kelompok, golongan, dan komunitas dalam sebuah masyarakat supaya ikatan di dalamnya makin kuat.

Ini merupakan wujud dari sikap siap melawan ancaman apapun yang datang dari luar yang bisa mengganggu kedaulatan kelompok maupun wilayahnya.

Primordialisme juga bisa dilihat sebagai loyalitas yang mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

2. Punya cita-cita yang serupa

Loyalitas dan kepercayaan yang dimiliki satu sama lain dalam kelompok bisa mewujudkan cita-cita sebuah kelompok.

Kesamaan cita-cita mendorong kelompok untuk memiliki tujuan dan arah yang sama dan aman dari ancaman kelompok atau pihak luar.

Baca Juga: Faktor Pendukung dan Penghambat Terciptanya Persatuan dan Kesatuan Bangsa

3. Konsekuensi dari masyarakat multikultural

Indonesia yang memiliki keberagaman suku dan adat istiadat adalah munculnya primordialisme yang dilihat sebagai sebuah paham individu yang teguh pada identitas dirinya.

Hal ini sudah melekat sejak lahir pada masing-masing individu dalam kelompok masyarakat, dan diwujudkan pada hal-hal seperti kepercayaan, agama, suku bangsa, ras, dan lain sebagainya.

4. Memicu adanya permusuhan

Primordialisme juga bisa menjadi pemicu munculnya permusuhan atau perselisihan antar kelompok, karena ada perasaan banggsa dan merasa kelompok dan budayanya lebih baik dari yang lainnya.

5. Munculnya sikap ingin mempertahankan keutuhan kelompok

Tumbuhnya dorongan untuk memastikan keutuhan kelompok tetap terjaga dari ancaman luar kelompok. Hal ini diwujudkan dengan adanya sikap loyalitas antar anggotanya.

6. Nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan

Nilai-nilai seperti nilai sosial, adat istiadat, keagamaan, pandangan hidup, nilai dan norma yang akan membentuk sikap dan pikiran kelompok yang kompak dan senada.

Baca Juga: Integrasi Sosial: Bentuk dan Faktor-Faktor Pendukungnya, IPS Kelas 8

Jenis-Jenis Primordialisme

1. Primordialisme Suku

Primordialisme ini menunjukkan arti individu yang terlalu terikat dengan sukunya.

2. Primordialisme Agama

Primordialisme ini berkaitan dengan agama yang dianut suatu individu, namun lebih pada kecenderungan untuk membanggakan agamanya sendiri tapi bersikap acuh tak acuh pada agama lain.

3. Primordialisme Kedaerahan

Primordialisme ini menunjukkan keterikatan individu dengan daerahnya sendiri daripada dengan daerah lain.

Kemajemukan atau keragaman dalam masyarakat bisa memicu munculnya primordialisme yang menekankan pada identitas budaya masing-masing kelompok dalam masyarakat.

Faktor inilah yang bisa memunculkan sentimen primordial tertentu yang bisa berpengaruh pada ikatan sosial maupun politik antar kelompok dalam masyarakat.

Baca Juga: 5 Suku Tertua di Indonesia, Salah Satunya Berusia Jutaan Tahun

 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.