Kue keranjang atau Nian Gao oleh masyarakat Tiongkok diyakini sebagai simbol kesejahteraan dan sudah dikenal sejak ribuan tahun kebudayaan Tionghoa berkembang.
Catatan sejarah menceritakan tentang kondisi tentara dan warga kota Wu yang terjebak tanpa makanan setelah kematian Wu Zixu/ Wu Yun (771-476 SM), Raja Kerajaan Wu.
Ketika itu orang-orang mengingat pesan dari Wu Xizu yang menyuruh mereka untuk menggali tanah di bawah tembok kota untuk mendapatkan makanan jika kondisi negara sedang kesulitan.
Para prajurit lalu menggali ke tempat yang diarahkan sesuai yang disampaikan Wu Xizu dan menemukan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.
Makanan inilah yang menyelamatkan banyak orang dari bencana kelaparan. Sejak itu, masyarakat membuat Nian Gao tiap tahun untuk memperingati jasa Wu Xizu yang berhasil menyelamatkan rakyat dari kelaparan.
Selain itu, kue keranjang juga dipercaya sebagai persembahan untuk Dewa Dapur yang menurut kepercayaan Tionghoa bertugas menjaga keluarga.
Nantinya sang Dewa akan melaporkan aktivitas atau perilaku dari keluarga yang dijaganya pada Dewa-Dewa di surga.
Inilah yang membuat masyarakat menyuguhkan Nian Gao pada Dewa Dapur supaya mulutnya menjadi lengket dan enggak bisa melaporkan keburukan yang ada pada sebuah keluarga ke Kaisar Langit.
Baca Juga: Penuh Makna, Pantas Saja 5 Jenis Makanan Ini Wajib Ada Ketika Imlek
Legenda lain tentang kue keranjang berkaitan dengan seorang monster bernama Nian yang suka memakan manusia.
Dulunya Nian mengonsumsi hewan-hewan, namun ketika musim dingin monster ini juga suka memakan manusia.