Find Us On Social Media :

Mengenal Kerja Rodi: Tujuan dan Proses Pemberlakuan Kebijakannya

Potret kerja paksa masa pemerintah kolonial Belanda.

GridKids.id - Kids, seperti yang kalian tahu bahwa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda.

Pada masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda menerapkan kebijakan perburuhan yang dikenal dengan kerja rodi atau heerendiensten.

Kebijakan ini diterapkan selama tiga tahun yaitu dari 1808-1811 ketika masa jabatan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.

Kebijakan kerja rodi yang laing terkenal adalah proyek pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan (Jalan Raya Pos atau De Grote Postweg) sepanjang kurang lebih 1100 km juga melengkapi instalasi militer di Pulau Jawa.

Penerapan kebijakan ini didorong oleh kebutuhan pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk bertahan dari serangan pemerintah Inggris.

Belanda yang merupakan koloni Perancis, otomatis menjadi pihak lawan dari pemerintah koloni Inggris. Sehingga wilayah Hindia Belanda yang menjadi jajahan Belanda juga menjadi incaran Inggris.

Sebagai bentuk pertahanan Belanda, ditunjuklah Herman Willem Daendels ditunjuk oleh Raja Belanda sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Daendels langsung merancang pembangunan pertahanan di Hindia Belanda dengan membangun jalan raya pos dari Anyer ke Panarukan.

Rakyat negeri jajahan dikerahkan tenaganya untuk mempercepat penyelesaian proyek dengan memberlakukan kerja rodi sebagai kerja wajib.

Baca Juga: Warisan Kolonial Indonesia di Bidang Ekonomi dan Transportasi, IPS Kelas VII SMP

Pemberlakuan Kerja Rodi

Selama masa penerapan masa kerja rodi ini, kehidupan rakyat menjadi sengsara karena harus melakukan kerja paksa tanpa upah dan juga memeroleh perlakuan yang kejam jika enggak terus bekerja.

Dilansir dari kompas.com, proses pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan pada 1809 memakan korban hingga 12.000 jiwa.

Proses pembangunan atau konstruksi jalan awalnya dilakukan oleh pihak kolonial, namun setelah kehabisan biaya untuk membiayai pekerja profesional dan tentara.

Sebelumnya militer dilibatkan karena pembangunan jalan di daerah perbukitan dan pegunungan batu yang perlu diratakan dengan alat berat seperti meriam atau tank.

Tak hanya berfungsi untuk mempersiapkan pertahanan dan infrastruktur militer di Pulau Jawa, pembangunan jalan ini juga berguna untuk memenuhi kepentingan ekonomi.

Penduduk diinstruksikan untuk semakin intensif dalam melakukan intensifikasi pertanian supaya bisa menghasilkan lebih banyak hasil bumi.

Fasilitas jalan yang memadai juga memungkinkan kemudahan untuk pengangkutan komoditas hasil bumi dari wilayah pedalaman ke wilayah pantai atau pelabuhan bisa makin lancar.

Baca Juga: Jawaban Perbandingan Pelaksanaan Pemerintahan Kolonial Inggris dan Belanda, Kelas 5 SD Tema 7

 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.