Find Us On Social Media :

Wajib Waspada, Ini 7 Kebiasaan yang Bisa Memicu Kerusakan Otak

Ini kebiasaan yang bisa memicu kerusakan otak dan harus diwaspadai.

GridKids.id - Kids, kamu tahu enggak kalau ada sejumlah kebiasaan yang dapat memengaruhi kesehatan otak?

Namun banyak orang kurang menyadari hal tersebut sehingga bisa membahayakan tubuh.

Ini karena sejumlah kebiasaan bisa menyebabkan kerusakan otak jika tak dihentikan atau dikurangi.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa saja kebiasaan yang bisa memicu kerusakan otak.

Lantas, apa saja kebiasaan yang bisa memicu kerusakan otak? Yuk, kita cari tahu!

1. Melewatkan sarapan

Ada alasan mengapa kita enggak bisa fokus saat kita merasa haus.

80 persen otak terdiri dari air, itulah mengapa penting bagi kita untuk tetap terhidrasi dengan air dan buah-buahan sebelum memulai hari.

Melewatkan sarapan kemungkinan akan mengakibatkan perasaan lelah, lekas marah, dan lesu karena pikiran enggak memiliki cukup glukosa untuk bekerja.

Baca Juga: Apa yang Terjadi di Otak saat Kita Sedang Bermimpi? #AkuBacaAkuTahu

2. Overeating

Makanan diperlukan untuk fungsi kognitif yang sehat, tetapi kita semua tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu enggak baik, Kids.

Makan berlebihan sering mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, dan akhirnya mencapai batas obesitas.

Obesitas menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan otak, peningkatan kadar gula darah, dan resistensi insulin.

3. Mengonsumsi gula berlebihan

Konsumsi gula yang tinggi menyebabkan peningkatan glukosa dalam aliran darah.

Glukosa yang meningkat mengurangi produksi bahan kimia otak yang dikenal sebagai "faktor neurotropik yang diturunkan dari otak" (BDNF), bahan kimia yang dibutuhkan otak untuk membentuk ingatan baru dan mempelajari hal-hal baru.

Jadi ketika diet kita tinggi gula, kita telah membatasi kemampuan otak untuk belajar dan membentuk ingatan.

Ini bisa memicu kita mengalami memori jangka pendek, lo.

Baca Juga: Cegah Pikun, Konsumsi 4 Makanan Ini untuk Mengingkatkan Daya Ingat Otak, Apa Saja?

4. Kurang tidur

Kebiasaan tidur yang buruk membuat otak lelah enggak tidak siap untuk hal-hal yang perlu dilakukan di siang hari.

Sel-sel otak merasa sulit untuk berkomunikasi satu sama lain karena enggak ada cukup energi untuk bekerja.

Dalam jangka panjang, kurang tidur sambil memaksa otak untuk menerima begitu banyak informasi di siang hari dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.

5. Menutup kepala saat tidur

Ini biasanya merupakan kebiasaan yang terbentuk saat masa kanak-kanak, dan kebiasaan yang lebih sulit untuk dihilangkan karena bantal di atas kepala mungkin terasa hangat dan nyaman.

Namun, jika kita pengin memberi otak oksigen yang cukup untuk fungsi kognitif yang tepat, jangan pernah menutup kepala saat kita tidur.

6. Bekerja saat sakit

Setiap jenis penyakit menyebabkan ketegangan dan stres di semua bagian tubuh.

Baca Juga: Meningkatkan Struktur Sel Otak, 3 Ikan Ini Paling Baik untuk Perkembangan Otak

Sangat penting untuk beristirahat daripada begadang dan bekerja bukan hanya karena kita akan membutuhkan waktu lama untuk pulih, Kids.

Bekerja selama sakit juga meningkatkan risiko gangguan memori.

Ketika tubuh sakit, begitu juga otak. Biarkan pulih sebelum menempatkannya di bawah lebih banyak tekanan lagi.

7. Jarang ngomong

Seorang manusia enggak dirancang untuk diam sepanjang hidupnya.

Mulut diciptakan untuk menyampaikan pikiran, perhatian, dan informasi yang akan melatih pikiran untuk memikirkan berbagai hal.

Ketika seseorang jarang berbicara, pikirannya dibatasi dan dibatasi untuk mengembangkan atau memanfaatkan potensinya.

Itu tadi beberapa kebiasaan yang secara enggak sadar justru picu kerusakan otak.

Mulai sekarang dikurangi, ya. 

Baca Juga: Benarkah Hobi Membaca Buku Bisa Membuat Seseorang Lebih Bahagia? #AkuBacaAkuTahu

 

Penulis: Siti Fatimah Al Mukarramah

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.