GridKids.id - Pemberian vaksinasi booster sesuai arahan pemerintah resmi dilaksanakan hari ini (12/1/2022).
Jenis vaksin yang akan didistribusikan ke masyarakat di antaranya, CoronaVac (Sinovac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Jenis-jenis vaksin di atas sudah memperoleh izin penggunaan dari Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM).
Sehingga sudah terjamin aman dan resmi untuk didistribusikan kepada masyarakat.
Pemberian jenis vaksin booster yang berbeda dari jenis vaksin yang diterima sebelumnya enggak menjadi masalah.
Oleh sebab itu, distribusinya bisa mengikuti ketersediaan di kawasan terdekat dari tempat tinggal penerima vaksin.
Kali ini kamu akan diajak mengenal tentang vaksin Zifivax yang tergolong belum familiar dibanding empat jenis vaksin lainnya.
Dilansir dari kompas.com, Pemerintah melalui Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19, Alexander Ginting memperkenalkan vaksin Zivifax produksi Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dari Tiongkok.
Vaksin ini diproduksi dengan platform rekombinan protein sub unit yang sudah dipastikan kehalalan dan mendapat izin distribusi ke masyarakat oleh BPOM.
Baca Juga: Vaksinasi Booster 12 Januari 2022, Apa Manfaatnya untuk Tubuh?
Para ilmuwan perancangnya menumbuhkan versi protein yang enggak berbahaya dalam sel lalu melakukan pemurnian sebelum dirakit menjadi vaksin dan disuntikkan untuk memicu respon imun tubuh.
Efek samping vaksin Zifivax
Berdasarkan uji klinik yang dilakukan BPOM, pemberian vaksin Zivifax umumnya bisa ditoleransi dan direspon tubuh dengan baik.
Namun, ada beberapa efek samping lokal yang biasanya dialami penerima vaksin, di antaranya:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau pada bagian yang disuntik
- Batuk Mual
- Diare (tingkat keparahan 1-2)
Baca Juga: BPOM Mengizinkan Lima Vaksin COVID-19 Menjadi Vaksin Booster, Apa Saja?
Efikasi (Tingkat kemanjuran) vaksin Zifivax
Vaksin Zifivax memiliki tingkat efikasi yang beragam dalam merespon atau melawan paparan virus COVID-19, seperti berikut:
- Tingkat efikasi pada varian Alfa mencapai 92,93%
- Tingkat efikasi pada varian Gamma mencapai 100%
- Tingkat efikasi pada varian Delta mencapai 77,47%
- Tingkat efikasi pada varian Kappa mencapai 92,93%
Tingkat efikasi di lapangan bisa berubah tergantung pada mutasi virus dan imunitas individual penerima vaksin yang tentunya berbeda-beda.
Prosentase efikasi mencapai 81,71% terhitung sejak tujuh hari mendapatkan vaksinasi lengkap dosis ketiga.
Prosentasi efikasi vaksin Zifivax menurut rentang usia, adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Dimulai Hari Ini, Presiden Gratiskan Vaksin Booster, Simak Alasannya
- Populasi usia dewasa (18-59 tahun) sebesar 81,5%
- Populasi lansia (>60 tahun) sebesar 87,6%
- Populasi Indonesia secara menyeluruh sebesar 79,88%
Pemberian vaksin Zifivax totalnya sebanyak tiga kali dengan dosis sebesar 25 mcg (0,5 mL) secara intramuskular (IM) atau injeksi pada otot tubuh.
Interval pemberian vaksin berselang 1 bulan (30 hari) dari pemberian suntikan pertama ke suntikan selanjutnya.
Baca Juga: Mampu Meningkatkan Sistem Imunitas Tubuh, Begini Cara Kerja Vaksin Booster
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.