Find Us On Social Media :

Ternyata Ini Sejarah Tanggal 1 Januari Diperingati Sebagai Tahun Baru

(Ilustrasi) ini sejarah 1 Januari diperingati sebagai tahun baru, simak penjelasannya.

GridKids.id - Tadi malam banyak orang merayakan pergantian tahun 2022 dengan berbagai macam cara, Kids.

Malam tahun baru umumnya dirayakan dengan berkumpul dengan keluarga dan melakukan barbeque di rumah.

Malam pergantian tahun 2022 dirayakan pada 31 Desember malam hingga 2 Januari dini hari.

Baca Juga: Mudah Dilakukan, Ini 5 Resolusi Tahun Baru yang Bisa Dicapai

Bahkan banyak orang tua mengizinkan anak-anak untuk ikut merayakan pergantian tahun 2022.

Namun, kamu tahu enggak kenapa tahun baru selalu diperingati pada 1 Januari?

Ada sejarah di balik peringatan tahun baru pada 1 Januari. Simak penjelasan berikut ini!

1. Alasan 1 Januari dirayakan sebagai tahun baru

Menurut sejumlah ahli, ide menggunakan 1 Januari sebagai awal tahun baru, ada sejak zaman Julius Caesar atau lima dekade sebelum kelahiran Yesus, Kids.

Ini karena, banyak kalender yang sudah beredar sebelum Caesar membuat kalender Julian, sekitar 46 sebelum masehi (SM).

Namun, kalender tersebut menjadi kalender pertama di dunia dan menandai 1 Januari sebagai tahun baru.

Selain itu, tanggal 1 Januari merupakan hari di mana kedua konsul, pejabat politik terpilih di roma.

Pejabat tersebut memiliki jabatan selama satu  tahun.

Baca Juga: Menjelang Tahun Baru 2022, Ini Urutan Negara Tercepat dan Terakhir dalam Merayakannya

2. Dilakukan perbaikan sistem penanggalan

Alasan Caesar menciptakan kalender Julian ialah memperbaiki penanggalan yang sudah ada dan sebelumnya digunakan Romawi.

Kalender romawi dikenalkan pada abad ketujuh SM dan mengikuti siklus Bulan, tetapi sering tak sesuai dengan musim sehingga dilakukan koreksi atau perbaikan.

Selain itu, banyak penyalahgunaan wewenang dari lembaga atau institusi di Romawi yang bertugas mengawasi kalender.

Penyalahgunaan tersebut digunakan untuk memperpanjang masa jabatan politik.

Ketika merancang kalender baru, Caesar dibantu oleh Sosigenes yang merupakan seorang astronom Aleksandria.

Sosigenes mememberikan saran untuk menghilangkan siklus bulan seluruhnya dan diganti mengikuti tahun matahari.

Baca Juga: Sejarah Toshikoshi Soba, Tradisi Makan Soba di Malam Tahun Baru ala Jepang

Hal tersebut sama yang dilakukan oleh orang Mesir.

Oleh sebab itu, tahun dihitung menjadi 365 dan 1/4 hari, Kids.

Saat itu, Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 46 SM sehingga pada 45 SM dimulai pada 1 Januari bukan Maret.

3. Tahun baru sempat berganti

Semakin luasnya kekuasan Romawi, maka penggunaan kalender Julian semakin menyebar.

Namun setelah jatuhnya Roma di abad ke-5 M, banyak negara yang mengubah kalender agar mencerminkan agama.

Oleh sebab itu, setelah Romawi jatuh, tanggal 25 Maret dirayakan sebagai Hari Raya Kabar Sukacita.

Lalu, 25 Desember yang sebelumnya Natal menjadi Hari Tahun Baru yang umum.

Baca Juga: Daftar Kegiatan yang Dilarang dan Dibatasi Selama Perayaan Tahun Baru 2022

Namun mulai disadari kalau kalender Julian memerlukan sejumlah perubahan tambahan karena adanya kesalahan perhitungan tentang tahun kabisat.

Kesalahan perhitungan tersebut menyebabkan sejumlah peristiwa yang terjadi pada musim yang salah.

Hal tersebut terjadi ketika menentukan tanggal perayaan Paskah.

Saat itu, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Julian yang sudah diganti atau revisi pada 1582, Kids.

Kalender tersebut dikenal dengan kalender Gregorian.

Dalam perbaikannya ada sejumlah masalah yang berhasil dipecahkan seperti tahun kabisat.

Selain itu, kalender Gregorian menetapkan 1 Januari sebagai tahun baru.

Sejumlah negara seperti Italia, Perancis, dan Spanyol menerima kalender terbaru tersebut.

Namun ada sejumlah negara yang lambat dalam mengadopsinya seperti negara-negara Protestan dan Ortodoks.

Baca Juga: 30 Ucapan Selamat Tahun Baru dalam Berbagai Bahasa di Dunia

4. 1 Januari sebagai Tahun Baru

Setelah waktu berjalan, negara-negara non-Kristen mulai menggunakan kalender Gregorian.

Selain itu, China mulai menerapkan kalender tersebut pada 1912.

Bukan hanya China karena banyak negara mulai mengikuti kalender Gregorian yang memiliki tradisional atau keagamaan lainnya.

Namun ada sejumlah negara yang tak mengadopsi kalender Gregorian dengan memulai tahun baru pada 1 Januari, Kids.

Negara tersebut seperti Ethiopia, yang saat itu merayakan Tahun Barunya pada September.

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.