Find Us On Social Media :

Memahami Historiografi Tradisional: Pengertian dan Ciri-Cirinya

Memahami Historiografi Tradisional: Pengertian dan Ciri-Cirinya

tagging: Historiografi Tradisional

GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengar istilah historiografi tradisional?

Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang eksis pada zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Islam di Nusantara.

Artikel ini akan membahas mengenai materi Sejarah kelas 10 tentang historiografi tradisional: pengertian dan ciri-cirinya. 

Baca Juga: Sejarah Singkat dan Daftar Anggota Organisasi Militer Internasional (NATO)

Historiografi tradisional pada umumnya diciptakan oleh pujangga-pujangga di kalangan kerajaan.

Hal ini tercipta dari legitimasi raja atau para penguasa yang bertahta pada zaman dahulu.

Berikut ini pembahasan mengenai pengertian dan ciri-ciri dari historiografi tradisional. Simak ulasannya, yuk!

Historiografi Tradisional: Pengertian dan Ciri-Cirinya

Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang umumnya dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan. 

Sedangkan dari segi karakteristiknya, historiografi tradisional bersifat kultural dan politis.

Historiografi tradisional belum menggunakan metode ilmiah dalam penyusunannya sehingga unsur subjektivitasnya tinggi.

Media yang digunakan dalam historiografi tradisional berupa media tulis natural seperti batu prasasti, lontar, kulit binatang, kertas dan lain-lain.

Contoh Historiografi Tradisional:

1. Kitab Pararaton

2. Kitab Negarakertagama

3. Babad Tanah Jawi

4. Babad Tanah Pasundan

5. Hikayat Raja-Raja Pasai

Baca Juga: Siapa Saja Tokoh-Tokoh yang Terkenal pada Zaman Hindu dan Budha? Materi Kelas 4 SD Tema 5

Ciri-Ciri Historiografi Tradisional: 

1. Sudut pandang penulisannya berbentuk Istanasentris.

2. Tujuan penulisannya sebagai alat legitimasi raja.

3. Terdapat rasa anakronis atau ketidakpastian keterangan waktu.

4. Banyak mengandung unsur mitos.

5. Bersifat Regio-sentris atau kaya akan unsur kedaerahan.

Baca Juga: Peristiwa 7 Agustus 1945: Pembentukan PPKI, Ini Tujuan dan Sejarahnya

Perlu diketahui bahwa historiografi tradisional berkembang sejak masa Kerajaan Hindu dan Buddha sekitar abad ke-14 M.

Berikut ini ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu dan Buddha:

1. Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.

2. Bersifat religio magis.

3. Bersifat istanasentris.

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.