GridKids.id - Siapa penggemar bola saat ini yang tidak kenal dengan Sadio Mane? Pemain berkebangsaan Senegal ini mempunyai profil sebagai winger sekaligus pencetak gol terbaik di dunia saat ini. Kemampuan mengolah bolanya menjadi teror lawan.
Mane dikenal sebagai pemain yang agresif dan juga mempunhai insting untuk mencetak bola ke gawang musuh. Bersama Salah dan Firmino, mereka bertiga menjadi trio yang mengerikan dan susah dihentikan.
Awal karir
Mane memulai karir professionalnya bersama FC Metz, yaitu sebuah tim yang bermain di Liga Prancis divisi ke-2 saat itu. Awal-awal Mane bermain di Eropa tidaklah seperti Mane yang kita kenal saat ini. Mane masih seorang pemain muda, jadi kemmapuannya belum seperti sekarang.
Baca Juga: Profil Raheem Sterling, Besar di Liverpool dan Panen Trofi di Manchester City
Satu musim bersama Metz cukup membuat klub asal Austria, Red Bull Salzburg untuk membelinya dari Metz.
Bersama Salzburg, Mane mulai menarik perhatian beberapa klub Eropa dari negara-negara lainnya. Dari 63 pertandingan Liga, Mane mencetak 21 gol. Catatan itu merupakan catatan dari 2 musimnya bersama Salzburg.
Mengesankan di Southampton
Southampton pun membelinya pada awal musim 2014-15. Harga yang dibayarkan Southampton untuk membeli Mane adalah 11 juta Pounds. Mane mencetak gol pertamanya melawan Sunderland pada 18 Oktober dan mencetak gol berikutnya pada pertandingan melawan Stoke City.
Mane mengakhiri musim pertamanya dengan Southampton mencetak 10 gol dan 3 assist dari 30 penampilan di liga dan membawa Southampton menempati posisi ke-7 di klasemen liga.
Mane menciptakan sebuah rekor di musim ini. Mane mencetak hattrick tercepat dalam sejarah Premier League saat Southampton mengalahkan Aston Villa 6-1. Ia mencetak hattrick dengan total waktu 2 menit 56 detik.
Baca Juga: Profil Fernando Torres, Striker Maut yang Pernah Berjaya di Liverpool
Mane pun melanjutkan performa mengesankannya untuk musim depan. Dari 37 pertandingan Mane mencetak 11 gol dan mencatat 6 assist dan Southampton pun berhasil masuk ke kompetisi liga Europa
Bersinar di Liverpool
Performa Mane pun dilirik oleh Liverpool, dan awal musim 2016/17, Liverpool membeli Mane dengan harga 34 juta pounds.
Mane pun langsung mencetak gol di debutnya bersama Liverpool pada pertandingan melawan Arsenal. Liverpool memenangi pertandingan tersebut 4-3 dan Mane mencetak gol ke-4 Liverpool pada pertandingan itu.
Bersama Coutinho, Mane menjadi duo yang hebat. Pentingnya Mane pun terbukti saat Mane mengikuti piala Afrika, Liverpool terpuruk saat bulan Januari karena kehilangan Mane.
Satu musim berlalu dan Liverpool berhasil menempati posisi ke-4 di liga dan berhasil masuk Liga Champions. Mane pun mengakhiri musim perdananya bersama Liverpool dengan catatan 13 gol dan 5 assist.
Musim kedua Mane bersama Liverpool ialah awal mula dari trio FIRMANSAH. Trio yang berisikan Firmino, Mane, dan pemain baru yang dibeli dari Roma, Salah. Dengan trio tersebut, Liverpool berhasil mencapai final Champions, tetapi mereka kalah 3-1. Sadio Mane berhasil mencetak gol di final tersebut.
Baca Juga: Profil Bruno Fernandes, Playmaker Portugal Andalan Manchester United
Serba bisa mengumpan dan mencetak gol
Kekecewaan mereka kalah di final Champions membuat semangat Mane dan kawan-kawan membara. Musim 2018/19, Liverpool dan Mane benar-benar tampil dominan. Mereka mengoleksi 97 poin di Liga, dan mereka berhasil menjuarai final Liga Champions melawan Spurs.
Pada musim ini Mane dikenal sebagai pemain depan pekerja keras yang tak kenal lelah menjelajah bagian depan gawang lawan. Untuk urusan umpan dia tak egois membagi kepada rekannya. Untuk urusan mencetak gol dia tetap berbahaya.
Musim 2018/19 bisa dibilang musim tersukses Mane sejauh ini secara pribadi. Dia berhasil menjadi top skor liga Inggris dengan 22 gol.
Kesuksesan Mane pun lanjut ke musim 2019/20, saat Liverpool akhirnya menjuarai Liga Inggris setelah 30 tahun. Catatan 18 gol Mane tentu sangat membantu Liverpool dalam mencapai pencapaian ini.
Baca Juga: Profil Ole Gunnar Solskjaer, Sang Supersub dan Jalan Terjalnya Sebagai Pelatih Manchester United
Sayang sekali musim berikutnya, performa Mane dan juga Liverpool secara keseluruhan menurun. Mereka menempati posisi klasemen pada posisi ke-3 pada akhir musim, dan Mane pun juga dikritik karena performanya yang tidak konsisten.
Mane pun mengakui bahwa musim itu merupakan musim terburuknya bersama Liverpool, tetapi ia dan Liverpool langsung bangkit layaknya tim hebat yang aslinya. Liverpool benar-benar terlihat ganas di depan gawang sekarang, dan Mane pun sepertinya mulai kembali lagi seperti Mane yang kita kenal.
Secara keseluruhan sejauh ini, Mane telah mencetak total 81 gol bersama Liverpool, dan tentunya angka ini akan terus bertambah seiring waktu berjalan.