Kasus infeksi COVID-19 dan kematian masih ditemukan di Indonesia, selain itu bahaya lain yang juga masih mengintai kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia adalah kemungkinan banyak jutaan kasus terinfeksi yang belum diketahui atau terdeteksi.
Hal ini juga berpotensi dan menimbulkan fenomena generasi yang mengalami long COVID-19 yang menyebabkan penurunan kualitas kesehatan masyarakat.
Varian Omicron perlu diwaspadai
Kemunculan Omicron di tengah upaya pemerataan vaksinasi di seluruh dunia perlu dilihat sebagai potensi yang mengancam perbaikan situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga hari ini.
Menurut Bapak Dicky, anggapan bahwa varian omicron enggak berbahaya bisa dianggap salah karena enggak berdasarkan pada fakta yang terjadi di lapangan.
Baca Juga: Varian Omicron Lebih Berbahaya dari Varian Delta? Ini Penjelasan WHO
Seperti yang sudah disinggung banyak ahli, mutasi omicron dianggap memiliki potensi yang jauh lebih berbahaya dari varian Delta yang sempat merebak di Indonesia pertengahan tahun ini.
Dicky mengungkapkan bahwa Omicron dianggap enggak berbahaya karena kondisi dan pemahaman banyak negara di dunia dalam memandang COVID-19 sudah jauh berbeda dari pertama kali pandemi ini mulai merebak.
Varian Omicron mulai merebak ketika Indonesia sudah mencapai setidaknya mendekati setengah dari total penduduk divaksinasi lengkap.
Baca Juga: WHO Sebut Masih Terlalu Dini untuk Menganalisa Dampak Varian Omicron, Berikut Penjelasannya