4. Konjungsi pertentangan
Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua kalimat setara, tetapi menentang kedua bagian, yaitu penggunaan tetapi, padahal, namun, melainkan, tetapi.
Contoh kalimat: Juan berkata dia pemberani, tetapi dia menolak diajak masuk ke wahana rumah hantu.
5. Konjungsi temporal (waktu)
Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan hubungan waktu dengan dua hal atau peristiwa yang terjadi.
Penggunaan konjungsinya seperti apabila, bilamana, demi, hingga, ketika, sebelum, sampai, sejak, sementara, setelah, sesudah, tatkala.
Contoh kalimatnya: Sejak Irwin pulang dari gunung bulan lalu, dia lebih rajin memastikan tak ada sampah berserakan di sekitarnya.
6. Konjungsi kausal (sebab)
Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan peristiwa yang terjadi atas tindakan tertentu, dicirikan dengan hubungan antar klausa dalam kalimat yang digunakan. Seperti konjungsi sebab, karena, oleh karena itu, dan sebab itu.
Contoh kalimat: Mutia mengantuk di kelas karena tidur larut malam menyelesaikan tugas yang ditundanya sejak pagi.
7. Konjungsi final (tujuan)
Konjungsi final digunakan untuk menghubungkan dan membantu menjelaskan makna dan tujuan dari sebuah tindakan yang dilakukan seseorang. Konjungsinya adalah supaya, untuk, agar, dan guna.
Contoh kalimat: Selama pandemi belum berakhir masyarakat tetap dihimbau menjalankan protokol kesehatan, supaya kasus positif tidak semakin melonjak.
Baca Juga: Contoh-Contoh Jenis Konjungsi: Korelatif, Koordinatif, Subordinatif