Find Us On Social Media :

Kehidupan Masyarakat Nusantara Masa Pengaruh Islam, IPS Kelas VII SMP

Keraton Yogyakarta, salah satu peninggalan keraton bercorak Islam.

GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang kehidupan masyarakat nusantara pada masa Hindu-Buddha.

Kali ini kamu diajak untuk mempelajari tentang kehidupan pada masa pengaruh Islam masuk dan berkembang di Nusantara.

Hingga hari ini, Indonesia dikenal sebagai negara yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim.

Sehingga, perlu diketahui seperti apa perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masa itu sehingga bisa membuatnya menjadi besar di Indonesia seperti sekarang.

Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia dan Sejarah Singkatnya

Selanjutnya akan diuraikan pengaruh Islam dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, antara lain:

1. Bidang Politik

Sebelum Islam masuk ke wilayah Nusantara, telah berkembang pemerintahan kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha.

Namun, setelah masuk dan berkembangnya Islam, kerajaan-kerajaan tersebut mengalami keruntuhan dan digantikan dengan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudera Pasai, Demak, Malaka, dan lain-lain.

Pada sistem pemerintahan bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan. Berbeda pada masa sebelumnya, raja yang meninggal enggak lagi dimakamkan di candi tapi dimakamkan dengan cara Islam.

Baca Juga: Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia, Masjid, Keraton, Kerajaan

2. Bidang Sosial

Berbeda dengan agama Hindu, dalam Islam enggak mengenal aturan kasta. Islam meyakini bahwa semua manusia sama di mata Allah. Karena hal inilah Islam mudah diterima dan berkembang dengan pesat.

Nama-nama Arab juga sudah mulai banyak digunakan, seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Musa, Ibrahim, Hasan, Hamzah, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Peninggalan Kebudayaan Islam yang Masih ada Hingga Kini

Hal itu juga berlaku pada kosa kata yang juga mulai banyak digunakan, seperti rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), ibadah, kitab, sejarah (syajaratun), majelis (majlis), hikayat, mukadimah, dan lain sebagainya.

Selain itu, mulai digunakan juga sistem penanggalan dari yang pada masa sebelumnya menggunakan kalender saka yang dimulai pada 78 M dan dikenal hari pasaran seperti legi, pahing, pon, wage, kliwon.

Setelah Islam berkembang, Sultan Agung raja dari Mataram Islam menciptakan sistem penanggalan Jawa yang bisa menghitung peredaran bulan dalam tahun hijriah.

3. Bidang Pendidikan

Pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan Islam melalui saluran pesantren.

Pesantren adalah asrama tradisional pendidikan Islam yang mengharuskan siswa tinggal bersama untuk belajar ilmu agama di bawah bimbingan guru yang disebut Kyai.

Meski, sebelumnya sistem pesantren sudah berkembang sebelum Islam berkembang di nusantara. Ketika itu, sistem pesantren dibuat untuk pendidikan dan pengajaran agama Hindu.

Setelah Islam masuk ke nusantara dan terus berkembang, mulailah mata pelajaran dan proses pengajaran dirubah menjadi pendidikan Islam.

Baca Juga: Perkembangan Masuknya Kerajaan Islam di Sulawesi, Bagaimana Sejarahnya?

4. Bidang Sastra dan Bahasa

Perkembangan dan persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sansekerta karena enggak adanya sistem kasta.

Semua orang, enggak peduli siapa pun bisa belajar bahasa Arab. Meski, awalnya yang bisa menulis dan membaca huruf Arab memang dimulai dari kalangan bangsawan, namun seiring perkembangannya rakyat pun bisa membacanya.

Penggunaan huruf Arab di Indonesia terlihat pertama kali melalui bukti sejarah nisan di Leren, Gresik, Jawa Timur.

Nisan tersebut diduga makam seorang bangsawan Majapahit yang sudah masuk Islam.

Selanjutnya pengaruh bahasa Arab terlihat dalam banyaknya karya-karya sastra yang dihasilkan, seperti Hikayat, Babad, Suluk, dan Syair.

5. Bidang Arsitektur dan Kesenian

Pada masa perkembangan agama Islam di nusantara, mulai diperkenalkan bangunan masjid dan istana.

Baca Juga: Inilah 5 Masjid Tertua di Dunia, Salah Satunya Ada di Tiongkok

Masjid yang berkembang di Nusantara pada awal masuknya Islam berbeda dengan masjid yang ada di wilayah Timur Tengah.

Masjid di Indonesia kala itu enggak berkubah dan menggunakan atap tumpang atau atap bersusun, dengan jumlah yang biasanya ganjil.

Susunan atap tumpang itu biasanya terdiri dari tiga hingga lima tingkat, mengingatkan pada arsitektur bercorak Hindu. Contohnya bisa ditemukan pada Masjid Demak dan Masjid Banten.

Arsitektur yang berupa perpaduan budaya itu dibuat sebagai bentuk menerima kebudayaan baru tapi enggak sepenuhnya menghilangkan kebudayaan yang sudah ada sebelumnya.

Selain itu, berkembang juga kesenian kaligrafi yang memperkenalkan seni menulis aksara yang indah berupa kalimat atau kata-kata.

Kaligrafi ada yang berwujud binatang dan manusia yang terbuat dari sulur-sulur atau daun-daunan yang membentuk siluet objek makhluk hidup.

Baca Juga: 3 Masjid Terindah di Indonesia Memiliki Arsitektur yang Unik, Salah Satunya Masjid Menara Kudus

Selain itu, terdapat juga aksara yang diperindah menggunakan teks-teks yang terdapat dalam Al-Qur'an. Biasanya kaligrafi akan terpajang pada nisan makan, dinding masjid, mihrab, kain tenun, kertas, dan kayu.

Nah, Kids, itulah tadi pengaruh budaya Islam pada berbagai bidang-bidang kehidupan Masyarakat.

Bisa diambil simpulan bahwa setiap agama atau kebudayaan yang masuk ke wilayah nusantara akan melakukan penyesuaian terhadap kebudayaan yang sudah ada sebelumnya.

Hal-hal itulah yang membuat Indonesia saat ini menjadi bangsa yang kaya akan kebudayaan dan beragam etnis.

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.