Find Us On Social Media :

Profil Fernando Torres, Striker Maut yang Pernah Berjaya di Liverpool

Profil Fernando Torres, striker maut di Liverpool dan Spanyol.

GridKids.id - Fernando Torres ada nama yang sangat terkenal di kalangan fans sepakbola.

Profil Fernando Torres dikenal sebagai salah satu striker mematikan pada masa jayanya.

Torres memulai karirnya dari tim asal kota lahirnya, Madrid. Namun Torres bukanlah penggemar Real Madrid melainkan rival mereka, Atletico Madrid.

Torres muda pun masuk akademi Atletico dan terus berkembang sampai akhirnya dipromosikan ke tim utama.

Sejak awal di akademi, bakat Torres menggocek bola menerobos pertahanan lawan sudah terlihat jelas.

Baca Juga: Griezmann ke Atletico Madrid, Nomor 7 di Barcelona Beralih ke Pemain Asal Prancis Lainnya

Kemampuan mencetak gol Torres mulai dilirik oleh staf senior Atletico dan mulai memikirkan untuk mempromosikan Torres ke tim senior Atletico.

Awal karir di Atletico Madrid

Musim 2000/2001 adalah musim pertama Torres bermain di tim senior walaupun Torres tidak terlalu bersinar karena ia mengalami cedera kaki.

Torres pun memulai debut pada 27 Mei 2001 melawan Leganes.

Namun Torres tidak bisa membantu Atletico naik promosi ke divisi utama liga Spanyol, sebab Atletico saat itu masih merupakan tim yang berada di divisi 2 di Spanyol.

Tahun 2001/2002 Atletico berhasil promosi ke divisi utama Liga Spanyol dengan Torres hanya mencetak 6 gol secara total dari 36 pertandingan.

Penampilannya dengan 6 gol itu cukup wajar karena Torres masihlah sangat muda.

Pada 3 musim berikutnyalah nama Torres makin mencuat dalam perbincangan pemain masa depan terbaik.

Torres terus konsisten mencetak gol sehingga klub besar dari negara lainnya pun mulai melirik Torres.

Chelsea yang saat itu baru saja dibeli oleh Roman Abramovich membutuhkan seorang striker baru sebagai partner Didier Drogba, tetapi Atletico bersikeras untuk membujuk Torres untuk bertahan.

Baca Juga: Tangisan Luis Suarez Enggak Terbendung Usai Atletico Madrid Berhasil Juara Liga Spanyol Musim Ini

Oleh karena penampilannya yang tiap musim semakin memukau, ia pun dipanggil oleh timnas Spanyol dan namanya dimasukkan ke skuad Piala Dunia Spanyol tahun 2006

Pada tahun 2007, Atletico akhirnya melepas Fernando Torres ke klub lain.

Masa Jaya di Liverpool

Liverpool berhasil membeli Torres dengan harga sekitar 20 juta euro sampai dengan 30 juta euro. Sebagai "gantinya", Luis Garcia pun pindah dari Liverpool ke Atletico Madrid.

Gol pertama Torres dicetak pada tanggal 19 Agustus 2007 di Anfield saat melawan Chelsea.

Torres berhasil membuka skor pada menit ke-16 dan menceploskan bola melewati kiper Chelsea, Petr Cech.

Torres berhasil menyelesaikan satu musim Premier League dengan torehan 24 gol dari 33 pertandingan liga sehingga ia pun dipuja-puji sebagai salah satu pemain terbaik Premier League.

Namanya pun bersaing dengan nama-nama besar seperti Lampard, Ronaldo, Rooney, dan juga rekan setimnya, Steven Gerrard.

Tahun 2008 mungkin bisa dibilang sebagai tahun terbaik Torres, sebab ia berhasil membawa Spanyol menjadi juara EURO 2008.

Torres mencetak satu-satunya gol di pertandingan tersebut melawan Jerman pada menit ke 33 sehingga Torres dinobatkan sebagai man of the match.

Bersama tim nasional Spanyol Torres bisa dibilang memukau. Selain berhasil menjuarai EURO 2008 dan juga EURO 2012 bersama Spanyol, ia juga membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010.  

Musim 2008/2009 adalah musim di mana Liverpool menempati posisi klasemen ke 2, dengan jarak 4 poin dengan tim posisi pertama, yaitu Manchester united.

Baca Juga: Klasemen Pekan ke-2 Liga Champions 2021/22: Liverpool di Puncak, Barca Juru Kunci

Torres hanya mencetak 14 gol sepanjang musim karena ia langganan terkena cidera selama karirnya di Liverpool.

Torres pun bangkit kembali pada musim berikutnya dengan mencetak 18 gol dari 22 pertandingan sepanjang musim di Premier League walaupun ia masih belum bisa membantu Liverpool juara.

Sepanjang karirnya di Liverpool, Torres bisa dibilang salah satu striker paling mematikan di dunia.

Duetnya dengan Steven Gerrard sudah menyamai duet Frank Lampard dan Didier Drogba asal Chelsea dan itu wajar saja sebab kedua tim itu pun panas bersaing pada jangka tahun 2004 sampai dengan 2010.

Kepindahan ke Chelsesa

Selama 3 Tahun di Liverpool dan masih belum mendapatkan piala, Torres pun semakin frustasi.

Masalah cidera yang ia alami pun tidak membantu kondisi Liverpool dan juga kondisi Torres saat itu.

Pergantian manajer Liverpool saat itupun juga makin membuat Torres bimbang akan karirnya.

Manajer Liverpool sebelumnya, Rafael Benitez dipecat oleh Liverpool dan digantikan oleh Roy Hodgson.

Liverpool pun mengalami masa terpuruk yang sangat parah saat ditangani oleh Hodgson.

Dengan kondisi Torres yang frustasi dan Liverpool yang sedang terpuruk, Chelsea memberi penawaran sebesar 50 juta pada hari terakhir bursa transfer musim dingin.

Baca Juga: Profil Kai Havertz, Pemain Asal Jerman yang Jadi Pahlawan Chelsea di Final Liga Champions

Liverpool pun mau tidak mau harus menerima tawaran Chelsea tersebut dan Torres pun resmi diperkemalkan ke publik sebagai pemain Chelsea pada hari berikutnya.

Meskipun Liverpool kehilangan aset terbaik mereka tapi ini bisa dibilang sebagai blessing in disguise bagi Liverpool, sebab dengan uang penjualan Torres mereka membeli seorang striker muda asal Uruguay dari Ajax yang akan membawa Liverpool meroket, Luis Suarez.

Torres pun melakoni debutnya buat Chelsea pada tanggal 6 Februari 2011, melawan klub lamanya Liverpool di Stamford Bridge.

Chelsea kalah 1-0 pada pertandingan tersebut.

Torres mencetak gol pertamanya pada tanggal 23 April melawan West Ham.

Tetapi fans The Blues mulai kecewa dengan penampilannya karena ia sudah dibeli dengan harga mahal tetapi belum memberikan kontribusi berarti.

Masa Sulit di Chelsea

Momen Torres di Chelsea memang tidak banyak yang menonjol dan justru ada yang memalukan.

Salah satunya adalah saat melawan Man United, ia berhasil melewati kiper United saat itu, De Gea, dan dengan kondisi gawang kosong, Torres gagal memasukkan bola ke gawang.

Walaupun demikian, di balik kemalangan dan penampilan mengecewakannya, ada satu momen yang ikonik bagi Torres di Chelsea, yaitu saaat ia mencetak gol kedua Chelsea saat mereka berhadapan dengan Barcelona di Camp Nou pada ajang Liga Champions.

Gol itu adalah gol yang memupus harapan Barcelona untuk lolos ke final UCL sehingga Chelsea yang lolos.

Seteah beberapa musim yang biasa-biasa saja, Torres pun dipinjamkan ke AC Milan.

Baca Juga: Profil Declan Rice: Gelandang Bertahan Timnas Inggris yang Jadi Rebutan Man United dan Chelsea

Tetapi lagi-lagi ia masih belum bisa kembali ke performa saat ia masih di Liverpool.

Torres pun akhirnya kembali ke klub lamanya yaitu Atletico Madrid, yang merupakan klub masa kecilnya.

Performa Torres saat kembali ke Atletico bisa dibilang lebih stabil dibanding saat ia berada di Chelsea dan saat dipinjam ke AC Milan.

Pada tahun 2018, Torres memainkan laga terakhirnya di benua Eropa.

Ia dimasukkan pada menit-menit terakhir final Europa League 2018. Atletico berhasil menang 3-0 melawan Marseille, dan Torres pun mengakhiri karirnya di Eropa dengan sebuah piala.

Akhir karir Fernando Torres

Setelah itu Torres pindah ke klub asal Jepang bernama Sagan Tosu dan bermain hanya untuk semusim.

Setelah dari Jepang akhirnya ia memutuskan untuk benar-benar pensiun dari dunia Sepakbola sebagai pemain untuk permanen.

Torres sekarang memulai perjalannya di dunia sepak bola sebagai pelatih.

Saat ini Torres melatih tim junior Atletico Madrid.

Baca Juga: Profil Ole Gunnar Solskjaer, Sang Supersub dan Jalan Terjalnya Sebagai Pelatih Manchester United