GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar atau melihat burung pelatuk?
Jika kamu salah satu penggemar kartun animasi, mungkin enggak asing dengan karakter animasi populer Woody dalam kartun Woody Woodpecker yang punya suara tawa khas.
Burung pelatuk termasuk dalam ordo Piciformes yang bisa ditemukan di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia, tepatnya di daerah Sulawesi yaitu Pelatuk Kelabu Sulawesi (Mulleripicus Fulvus Wallacei).
Beberapa burung pelatuk dalam ordo Piciformes memiliki kaki zigodaktil, yaitu bentuk 2 jari kaki ke depan dan 2 jari lainnya ke belakang.
Bentuk morfologi kakinya ini membantu burung ini untuk menggenggam atau bertengger di ranting-ranting pohon.
Selanjutnya akan diuraikan tentang karakteristik dan perilaku dari burung pelatuk. Yuk, simak uraian lengkapnya berikut ini!
Karakteristik Burung Pelatuk
Burung ini dinamai pelatuk karena suka menyadap dan mematuki batang pohon menggunakan paruhnya. Patukan paruhnya yang kuat bahkan bisa melubangi pohon.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk komunikasi untuk menandai wilayah kekuasaan supaya enggak ada yang mengganggunya.
Selain itu, cara ini dilakukan burung pelatuk untuk mencari dan menemukan larva serangga di bawah kulit kayu pohon.
Keempat jari kakinya berkuku tajam sehingga memudahkan burung ini untuk menopang tubuhnya supaya bisa hinggap lama di batang pohon.
Baca Juga: Jadi Simbol Kesetiaan, Ketahui Karakteristik dan Filosofi Burung Bangau
Pelatuk memiliki paruh tajam, dan jambul berwarna merah dan bulu putih di sekeliling lehernya.
Ciri- ciri itu membuatnya mencolok dan mudah dikenali oleh orang yang mengamatinya.
Burung pelatuk memiliki tengkorak kepala yang kuat dan kokoh. Meski kepalanya terguncang karena getaran ribuan kali, kepala burung pelatuk tetap baik-baik saja.
Spesies burung pelatik yang paling terkenal, antara lain pileated, downy, dan red-headed.
Namun, keberadaan spesies burung ini terancam punah karena habitatnya terus terusik dengan pencemaran lingkungan.
Perilaku Burung Pelatuk
Pelatuk merupakan hewan monogami atau memiliki satu pasangan saja untuk melakukan perkembang biakkan.
Sepasang pelatuk tinggal di sarang yang sama, dan ketika bertelur, pelatuk betina bisa mendapatkan 3-5 telur yang akan menetas dalam 2 minggu atau 14 hari.
Baca Juga: Lebih Dekat Dengan Burung Unta, Burung Terbesar yang Diburu Bulunya
Setelah menginjak umur 20-30 hari, anak burung pelatuk biasanya sudah bisa meninggalkan sarang dan mencari makanannya sendiri.
Setiap harinya burung pelatuk bisa mematuk pohon antara 8.000 hingga 12.000 kali patukan atau sekitar 20 patukan/detik.
Ketika sedang mematuk, burung ini biasanya mengeluarkan bunyi-bunyian menarik seolah sedang berceloteh atau membuat bunyi-bunyian seperti alarm.
Burung pelatk memiliki lidah sepancang 10 cm atau tiga kali lipat dari panjang parunya.
Struktur lidah ini memiliki tekstur seperti duri dan lengket dan juga berguna untuk menangkap serangga yang tinggal dalam lubang pepohonan.
Ketika lidahnya sedang enggak digunakan, lidahnya secara otomatis akan tersimpan di antara tengkorak kepala bagian belakangnya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Cenderawasih, Hewan Endemik Papua yang Dijuluki Bird of Paradise
Itulah uraian tentang karakteristik dan perilaku dari burung pelatuk yang suka mematuki batang pohon.
Semoga informasi di atas menambah wawasanmu tentang dunia burung, ya, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.