Find Us On Social Media :

Tanaman Indigofera, Pewarna Alami yang Limbahnya Ramah Lingkungan

Tanaman indigofera penghasil warna alami indigo atau nila untuk pewarnaan batik.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar tentang tumbuhan indigofera? Di Indonesia, tumbuhan ini dikenal juga dengan nama nila, tarum, indigo, atau tom.

Tanaman ini bisa dipergunakan sebagai pewarna alami yang sering digunakan sebagai pewarna kain.

Selain warnanya yang cantik, limbah indigofera enggak akan mencemari lingkungan seperti pewarna kain yang menggunakan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya.

Dosen Teknik Kimia UGM Yogyakarta, Edia Rahayuningsih, mengungkapkan bahwa penggunaan tanaman indigofera sebagai pewarna alami merupakan salah satu upaya untuk mengubah kebiasaan pewarnaan batik menggunakan pewarna sintesis seperti naptol, remasol, indigosol, yang berbahaya enggak hanya bagi lingkungan tapi juga bagi manusia.

Baca Juga: Mengenal 5 Teknik Umum Dalam Proses Pembuatan Kain Batik, Apa Saja?

Menurut studi pustaka dan bukti sejarah, tanaman indigofera sudah digunakan sebagai pewarna di negara-negara Asia Tenggara. Pada abad ke-16, Indonesia sudah melakukan budidaya indigofera dalam skala besar.

Indigofera atau nila bahkan menjadi salah satu tanaman wajib dalam sistem cultuurstelsel yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.