Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ini pertama kali diidentifikasi tahun 1999 saat terjadi wabah di kalangan peternak babi di Malaysia.
Virus Nipah bisa ditularkan dari hewan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari satu orang ke orang lain.
Sebelumnya, virus ini pernah menyebabkan beberapa wabah di Asia.
Virus Nipah menginfeksi hewan dan menyebabkan penyakit parah dan kematian pada manusia.
Melansir Kompas.com, virus ini pertama kali dideteksi oleh Supaporn Wacharapluesadee, peneliti dan juga 'pemburu' virus.
Pada Januari 2020, ia berhasil mendeteksi kasus COVID-19 pertama yang ada di luar Tiongkok.
Wacharapluesadee dan timnya memang sudah meneliti ribuan sampel kelelawar dan menemukan banyak virus baru.
Sebagian besar dari virus ini adalah corona, tapi masih ada banyak penyakit mematikan lain yang bisa menular ke manusia. Salah satunya adalah virus Nipah.