Semakin meminimalisasi kontak antarmanusia dalam kegiatan transaksi, mendorong semakin berkembangnya inovasi aplikasi untuk memfasilitasinya.
Contohnya penggunaan menu online dan aplikasi pembayaran non-tunai.
Merujuk pada Survei Sosial Demografi dampak dari COVID-19 dari Badan Pusat Statistik (BPS), aktivitas belanja makanan meningkat tajam hingga 51 persen.
Pola konsumsi tersebut selaras dengan tren global, tentang memasak dan makan di rumah meningkatkan belanja makanan, baik mentah ataupun yang siap konsumsi.
Baca Juga: Rutinitas Memasak di Tengah Pandemi, Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental, Sering Melakukannya?
Secara spesifik, pada April 2020, 46 persen responden mengaku bahwa peningkatan aktivitas belanja online digunakan untuk membeli bahan makanan.
Pandemi yang kerap mengharuskan masyarakat untuk stay at home, mendorong masyarakat untuk banyak mengeluarkan dana untuk mandiri mengolahnya sendiri di rumah.
Masih mengacu pada survey yang sama, pola konsumsi masyarakat pada komoditas kebutuhan rumah tangga juga mengalami perubahan.