GridKids.id - Masih dalam suasana pandemi COVID-19, beberapa barang banyak yang diburu oleh masyarakat. Salah satunya alat kesehatan atau alkes.
Semenjak pandemi, banyak masyarakat yang sudah familiar atau setidaknya sudah enggak asing dengan istilah alat kesehatan atau medis.
Banyak masyarakat yang berburu oximeter.
Sebelumnya enggak banyak yang kenal dengan alat kecil ini kecuali tenaga kesehatan.
Oximeter atau pulse oximeter adalah alat pengukur kadar oksigen dalam tubuh umumnya enggak menimbulkan gejala.
Enggak cuma untuk COVID-19, oximeter juga berperan oenting untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah akibat berbagai penyakit.
Antara lain seperti gagal jantung, asa, pneumonia, dan gagal napas.
Saat ini permintaan oximeter begitu besar di Indonesia sehingga menyebabkan penjual dan produsen menjual oximeter palsu.
Bagaimana cara membedakan oximeter asli dan palsu?
Dikutip dari gridhealth.id, ada sebuah video yang menunjukkan cara mengecek oximeter asli atau palsu.
Di dalam video tersebut, pembuat video menunjukkan dua oximeter di hadapannya salah satunya ada yang palsu.
Dia membuktikannya dengan mengambil pensil dan memasukkan ke kedua oximeter tersebut.
Baca Juga: Mulai Banyak Dicari, Ini Fungsi Saturasi Oksigen dan Berapa Kadar Oksigen Normal?
Ada oximeter yang berwarna biru yang bisa membaca saturasi oksigen pada pensil yang dimasukkan ke dalamnya.
Nah, sementara oximeter yang berwarna putih saat dimasukkan pensil dan diaktifkan enggak bisa mendeteksi pensil tersebut.
Perlu diketahui bahwa oximeter hanya diciptakan untuk membaca saturasi makhluk hidup. Sedangkan pensil termasuk benda mati sehingga enggak bisa dideteksi.
Sederhananya, oximeter yang bisa membaca saturasi oksigen pada pensil adalah oximeter palsu.
Dikutip dari Kompas.com, dokter spesialis paru Komnsultas Onkologi di RSUD dr Pirngadi Medan, Dr. Moh Ramadhani Soeroso, M.Ked (Paru), Sp.P-K.Onk mengatakan bahwa penjelasan di video tersebut masuk akal.
Ia juga menggarisbawahi bahwa perbedaan oximeter hanyalah masalah akurasi, bukan asli atau palsu.
Cara membaca oximeter
Dilansir dari Mayo Clinic, pembacaan kadar oksigen normal menggunakan oximeter berkisar antara 95% hingga 100%.
Jika angka kadar oksigen di bawah 90% dinilai terlalu rendah. Menurut berbagai sumber, pasien COVID-19 masuk ke rumah sakit dengan kadar oksigen do 50% atau lebih rendah.
Sedangkan untuk denyut jantung istirahat normal berkisar antara 60 hingga 100 BPM.
Denyut jantung lebih rendah berarti lebih baik, soalnya denyut jantung rendah biasanya merupakan indikasi sistem kardiovaskular yang kuat.
Baca Juga: Gejala Ringan, Sedang , dan Berat Penderita COVID-19 yang Sebaiknya Kamu Ketahui
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.