Find Us On Social Media :

Kilas Balik Euro: Saat Cristiano Ronaldo Jadi 'Pelatih' dan Portugal Juara Euro 2016

Final Euro 2016 mempertemukan Portugal dan tuan rumah Prancis.

GridKids.id - 4 tahun lewat sudah berlalu sejak Euro 2016 dan Euro 2020 sebentar lagi akan diselenggarakan.

Tentunya kita sudah tidak sabar, ya Kids!

Nah, selagi menunggu Euro 2020, yuk kita bahas tentang sang juara bertahan alias Juara Euro 2016, yaitu Portugal.

Perjalanan Fase Grup

Perjalanan Portugal dimulai dari fase grup F yang berisi Hungaria, Austria dan Islandia.

Portugal melalui grup ini dengan susah payah dan hanya mampu mendapatkan perolehan 3 poin dari 3 pertandingan.

Mereka selalu mendapatkan hasil seri dari 3 pertandingan, salah satunya dengan skor 3-3 saat melawan Hungaria.

Tetapi Portugal tetapi tetap dapat lolos menuju babak penyisihan.

Baca Juga: 4 Tim Bukan Unggulan yang Bisa Mengejutkan Euro 2020, Salah Satunya Ada Tim Asuhan Legenda Chelsea

Babak Penyisihan

Dalam pertandingan babak penyisihan Portugal bertemu sesama tim kuda hitam, Kroasia pada babak 16 besar.

Pertandingan itu didominasi oleh Kroasia tetapi pertandingan hanya berakhir dengan skor kosong-kosong sampai waktu normal selesai.

Extra time pun dimulai dan pertandingan tetap sengit.

Tetapi pada menit ke-117 Ricardo Quaresma berhasil memasukkan bola dengan sundulan dari hasil rebound tendangan Ronaldo yang sebelumnya ditepis oleh kiper.

Portugal pun lolos ke perempat final.

Polandia dengan si striker haus gol Robert lewandowski menunggu di perempat final. Benar saja, Polandia mencetak gol terlebih dahulu pada menit ke 3 dengan tembakan menusuk gawang Rui Patricio.

Akan tetapi Renato Sanches menyamakan kedudukan pada menit 33. Skor 1-1 pun bertahan sampai babak adu penalti.

Dalam drama adu penalti Portugal menang menuju semi final untuk berhadapan dengan Wales.

Wales bukanlah tim yang bisa dianggap remeh sebab mereka telah mengalahkan favorit juara Belgia dengan skor 3-1 pada perempat final.

Ronaldo pun akan berhadapan dengan rekan setim saat dia masih berada di Real Madrid, yaitu Gareth Bale.

Pada menit ke-50 Cristiano Ronaldo menyundul bola dari sepak pojok yang diumpan ke kotak penalti wales. Skor 1-0.

Luis Nani menambah keunggulan Portugal menjadi 2-0 dengan memasukkan bola ke gawang berkat umpan dari Ronaldo.

Keunggulan 2-0 bagi Portugal pun bertahan sampai peluit akhir dan Portugal mencapai final.

Baca Juga: Mengagumkan, Cristiano Ronaldo Diprediksi Akan Pecahkan 4 Rekor Ini di Kompetisi Euro 2020

Pertandingan Final

Final Euro 2016 berlangsung di stadion Stade de France yang mempertemukan Portugal dengan tuan rumah turnamen, yaitu Prancis.

Dari segi kualitas tim Prancis diunggulkan. Tetapi Portugal mempunyai Cristiano Ronaldo yang terkenal dengan performanya yang menjadi lebih hebat saat pertandingan penting.

Tapi impian Ronaldo untuk bermain sampai akhir pun kandas karena dia mengalami cedera otot akibat tekel dari Dimitri Payet.

Ronaldo bersikeras memaksa ingin bermain. Tetapi pada menit ke-25 ia menyerah. Sambil meringis menahan sakit dan tangis karena sedih, ia digantikan oleh Ricardo Quresma.

Ronaldo Sang "Pelatih"

Cidera tidak menghalangi Ronaldo untuk tetap "tampil" di lapangan.

Untuk memberi bantuan bagi tim Portugal ia tetap berada di pinggir lapangan bersama pelatihnya Fernando Santos dalam menyemangati timnya.

Ia bahkan dijuluki sebagai pelatih kedua di pertandingan tersebut.

Hal itu menjadi sorotan dan terlihat aneh bagi kita, tetapi sang pelatih Fernando Santos kelihatannya tidak bermasalah dengan Ronaldo yang berteriak-teriak di sampingnya dengan penuh semangat.

Santos tahu bahwa Ronaldo akan melakukan apapun untuk membantu negaranya menjuarai turnamen ini.

Baca Juga: Enggak Cuma Cristiano Ronaldo, Ini 4 Pemain Lain dari Timnas Portugal yang Harus Diwaspadai di Euro 2020

Anggota tim Portugal lain melihat pemain bintangnya masih mendukung walaupun cedera membuat mereka makin semangat.

Prancis dibuat frustasi oleh ketekunan Portugal dalam pertandingan ini yang berhasil membawa pertandingan ini ke extra time.

Extra time berjalan dengan sengit antara kedua tim tetapi pada menit ke-109, Eder yang saat itu berstatus pemain pinjaman di klub Swansea City menembak bola dari luar kotak penalti menuju ke pojok bawah gawang Prancis.

Tak terjangkau oleh sang kiper, Hugo Lloris.

Peluit full time pun berbunyi dan Portugal mencetak sejarah sebagai juara.