Find Us On Social Media :

Pertama di Dunia, Negara Ini Ciptakan Alat Tes COVID-19 Unik Berbentuk Lolipop Khusus Anak-Anak

Vaksin untuk Anak-Anak

GridKids.id - Pandemi virus corona masih berlangsung di berbagai negara.

Itu sebabnya, masih harus dilakukan berbagai langkah pencegahan, contohnya seperti 3T.

3T merupakan kependekan dari testing (pemerikasaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).

Baca Juga: Jangan Salah, Setelah Divaksin Kita Tetap Harus Tes COVID-19 Jika Hendak Bepergian, Ini Alasannya

Nah, oleh karena itu, tes COVID-19 sangat penting untuk dilakukan, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. 

Sayangnya, enggak mudah melakukan tes swab pada anak-anak, karena bagi beberapa anak tes tersebut cukup sakit dan menakutkan. 

Itu sebabnya, Austria mengembangkan sebuah alat tes COVID-19 yang khusus untuk anak-anak.  

Alat Tes Berbentuk Lolipop

Austria mengembangkan alat tes COVID-19 berbentuk permen lolipop khusus untuk anak-anak.

Alat tes yang akan dibagikan di berbagai TK Austria ini merupakan alat alternatif untuk anak-anak yang enggak mau melakukan swab tenggorokan atau hidung.

Para orangtua pun sudah diberi informasi kalau sekolah akan melakukan tiga tes gratis tiap minggunya ke setiap anak.

Baca Juga: Semakin Banyak, Ini Daftar Lengkap Lokasi yang Melayani GeNose C19, Tes COVID-19 dengan Biaya Murah

Tes virus corona dengan lolipop ini cukup sederhana.

Caranya, letakkan alat tes di mulut, isap selama 90 detik, celupkan alat tes ke dalam wadah, tunggu 15 menit dan hasilnya akan keluar.

Meski begitu, warna alat tersebut enggak terlalu cerah atau manis seperti permen lolipop asli.

Namun hal itu bukan masalah. Buktinya, anak-anak kecil berhasil melakukan tes ini dengan baik.

Khawatir Akibat Sekolah Kembali Dibuka

Alat tes corona unik ini ditemukan oleh Manuela Foedinger. Ia adalah pemimpin laboratorium rumah sakit Kaiser-Franz-Joseph di Wina.

Manuela pernah membuat tes obat kumur yang mirip dan mudah digunakan. Sekarang, alat itu banyak dipakai di negara tersebut.

Baca Juga: Negara di Dunia dengan Jumlah Tes COVID-19 Terbanyak dan Tersedikit

Di Wina, Foedinger sekarang melakukan penelitian dengan anak-anak berusia 1-6 tahun di lima TK.

Penelitian itu bertujuan menunjukkan seberapa akurat hasil tes, dan membantu memutuskan apakah tes lolipop ini bisa diterapkan lebih luas.

Meski anak-anak dibebaskan dari banyak protokol kesehatan, ada kekhawatiran dengan dibukanya kembali sekolah dan TK.

Dikhawatirkan, varian lebih menular yang muncul di Inggris dan dominan di beberapa negara Uni Eropa bisa menyebar luas di kalangan remaja dan anak-anak.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id.