Dari pengamatan yang dilakukan ahli, ditemukan bahwa banjir yang meluas karena adanya perubahan lahan menjadi monokultur, seperti perkebunan kelapa sawit dan karet.
Hal tersebut merupakan salah satu yang menyebabkan banjir lebih sering dan lebih parah.
Selain itu, banjir yang sering terjadi dan selalu lebih parah karena ada degradasi tanah di area pertanian monokultur, Kids.
Berubahnya lahan basah menjadi perkebunan sawit akan menyebabkan kuranya akar pohon untuk meresap air dan kurangnya bendungan untuk mengantisipasi datangnya banjir.
Baca Juga: BNPB dan Basarnas Selalu Diandalkan dalam Bencana, Sudah Tahu Apa Fungsi Keduanya?
Penelitian yang dilakukan di provinsi Jambi, Sumatra mengumpulkan data berdasarkan wawancara kepada warga desa dan para petani di wilayah tersebut.
Dari data wawancara yang dikumpulkan, peneliti kemudian membandingkan dengan data pengukuran ilmiah dari curah hujan, Kids.
Pembanding data tersebut seperti tinggi permukaan air sungai, tinggi permukaan air tanah, sifat-sifat tanah, serta pemetaan penggunaan lahan yang datanya sudah dimiliki terlebih dahulu.