GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa itu long hauler COVID?
COVID-19 pertama kali teridentifikasi pada Desember 2019 di Tiongkok.
Namun sampai sekarang, masih banyak hal yang belum diketahui tentang virus corona jenis baru ini.
Gejala virus corona yang terus berubah dan bertambah merupakan salah satunya.
Gejala virus corona yang dimaksud bukan cuma gejala saat seorang pasien masih terinfeksi saja, tapi juga setelah sembuh.
Yap! Setelah terinfeksi, ternyata beberapa pasien masih bisa merasakan beberapa gejala.
Baca Juga: Apa Itu Delirium yang Jadi Gejala Baru Virus Corona?
Baca Juga: Banyak Diderita Pasien COVID-19, Sebenarnya Apa Itu Anosmia?
Apa Itu Long Hauler COVID?
Long hauler COVID adalah gejala yang dialami pasien setelah terinfeksi COVID-19.
Seseorang dikatakan mengalami long hauler COVID kalau terinfeksi virus corona dan mengalami gejala selama 28 hari atau lebih setelah terinfeksi.
Bahkan, sebuah penelitian terbaru membuktikan kalau 10 persen pasien positif COVID-19 mengalami gejala berkepanjangan sampai berbulan-bulan sejak terinfeksi.
Gejala ini bisa dialami oleh siapa saja, dari anak muda, orang dewasa, sampai usia lanjut.
Kemungkinan penyebab seseorang mengalami long hauler COVID adalah kondisi medis bawaan.
Namun, para ahli masih berusaha untuk meneliti hal tersebut.
Hal ini karena dalam beberapa kasus, long hauler COVID juga bisa menyerang orang dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Dari Ruam di Kulit sampai Delirium, Inilah Gejala Enggak Biasa pada COVID-19 yang Perlu Diwaspadai
Baca Juga: Hilang Indera Penciuman Karena Virus Corona, Lakukan Hal Ini untuk Mengembalikannya
Gejala Long Hauler COVID
Nah, gejala long hauler COVID ini ada bermacam-macam, Kids. Melansir dari Cleveland Clinic, gejala dari long hauler COVID seperti:
- dada terasa sesak
- sesak napas
- sakit kepala
- nyeri otot
- diare
Sama seperti gejala COVID-19 lainnya, gejala long hauler COVID juga berbeda-beda pada setiap orang.
Namun, ada satu gejala yang paling sering dirasakan, yaitu kelelahan.
Kelelahan ini bukan rasa lelah biasa, melainkan keadaan di mana tubuh bahkan enggak sanggup melakukan kegiatan-kegiatan ringan.
Selain itu, penderita long hauler COVID juga sering mengalami brain fog.
Gejala ini menyebabkan penderitanya jadi sulit untuk berkonsentrasi dan merasa kebingungan.
Baca Juga: Apa Itu Bell's Palsy yang Diduga Jadi Efek Samping Uji Coba Vaksin COVID-19?
Baca Juga: Apa Itu Vaksin Sinovac? Berkenalan dengan Vaksin COVID-19 yang Sebagian Sudah Tiba di Indonesia
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.