Find Us On Social Media :

Stasiun dan Terminal Akan Menggunakan GeNose untuk Deteksi Covid-19, Apa Itu GeNose?

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021).

GridKids.id - Kids Kamu tahu enggak, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mulai menggunakan alat tes Covid-19 temuan Universitas Gadjah Mada.

Alat tersebut bernama GeNose, dengan menggunakan sampel napas untuk mendeteksi Covid-19 yang terdapat pada tubuh.

Alat ini untuk akan ada di stasiun kereta api dan terminal bus mulai 5 Februari 2021.

Terminal Pulo Gebang Jakarta Timur, menjadi tempat pertama yang menggunakan GeNose setalah itu akan disebar 44 titik stasiun di Jawa dan Sumatera.

Untuk orang yang teridentifikasi positif Covid-19 oleh GeNose enggak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta atau bus.

Sebelum lebih lanjut, apa itu GeNose, ya?

Yaitu sebuat alat pendeteksi Covid-19 yang dibuat dan diproduksi oleh Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana dan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: Pemerintah DKI Jakarta Putuskan Perpanjang PSBB, Ini Alasannya

Baca Juga: Jangan Salah, Setelah Divaksin Bukan Berarti Kita Langsung Kebal dari Infeksi Virus Corona

Tahun lalu, GeNose menjalani uji diagnosti untuk mendapat izin edar.

Nah, tepat 24 Desember 2020 GeNose sudah dapat izin edar dari Kementerian Kesehatan, serta dapat dipergunakan massal oleh masyarakat.

Cara Kerja GeNose

Untuk cara kerja sendiri, GeNose menggunakan sistem pernapasan untuk mendeteksi virus atau Volatile Organic Compound (VOC).

Voc akan terbentuk jika ada virus yang terdapat dalam tubuh dan dikeluarkan melalui napas.

Masyakarat yang menggunakan GeNose akan diminta untuk menghembuskan nafas dalam kantung yang memiliki sensor.

Sensor dalam kantung akan melacak adanya VOC atau enggak, lalu datanya akan diolah oleh kecerdasan buatan.

Untuk hasil dapat keluar dalam kurun waktu 2 menit saja.

Apakah GeNose Akurat?

Untuk tingkat akurasi peneliti UGM mengklaim 97 persen akurat.

Ini karena dalam penelitian pembuatan GeNose menggunakan 600 sampel dari Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro, Yogyakarta.

Baca Juga: Masih Membuat Bingung, Inilah 3 Hal Penting Mengenai Vaksin COVID-19 yang Sering Jadi Pertanyaan

Baca Juga: Rasakan Sakit Kepala, Nyeri Otot, dan Beberapa Efek Samping Ini Setelah Divaksin COVID-19? Ternyata Itu Pertanda Bagus, Ini Alasannya

Harga GeNose

Untuk harga penggunaan GeNose enggak bikin kantong jebol, Kids. 

Harga yang dipatok yaitu Rp. 20.000, namun Bapak Menteri Perhubungan Budi Karya memberikan kemungkinan harga tersebut bisa turun menjadi Rp. 15.000.

Menurut Pakar Epidemiolog Dicky Budiman, GeNose memiliki sifatnya hanya screening dini seperti thermo gun.

Untuk penggunaan tes Covid-19 lainya seperti Pcr, Rapid test, Antigen belum bisa ditinggalkan sepenuhnya.

Namun GeNose memiliki sensitifitas lebih tinggi dari pada thermo gun, lo.

Jadi gimana Kids? tertarik menggunakan GeNose untuk berpergian? 

Baca Juga: Jangan Salah, Setelah Divaksin Bukan Berarti Kita Langsung Kebal dari Infeksi Virus Corona

Baca Juga: Bukan Hanya Presiden Jokowi, Sederet Pimpinan Negara di Dunia Ini Juga Sudah Divaksin COVID-19

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id