Find Us On Social Media :

Mulai Banyak Digunakan, Kenali Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test Antigen

Kelebihan dan Kekurangan dari Rapid Test Antigen

GridKids.id - Dengan semakin bertambahnya kasus COVID-19, rapid test antigen banyak dijadikan sebagai syarat saat bepergian atau memasuki daerah-daerah tertentu.

Namun, apakah kamu tahu sepeti apa rapid test antigen, dan apa saja kelebihan serta kelemahannya?

Mengetahui kelebihan dan kekurangan rapid test antigen sangat penting kalau kamu akan menggunakannya untuk mendeteksi virus corona di tubuh.

Baca Juga: Jadi Syarat Wajib, Pastikan Kamu Punya Hasil Rapid Test Antigen Sebelum Masuk ke Daerah Ini

Tes ini juga disebut lebih unggul dan akurat dari rapid test antibodi, Kids.

Meski begitu, rapid test antigen juga punya beberapa kekurangan yang harus kamu perhatikan.

Apa saja, ya? Yuk, cari tahu!

Baca Juga: Perbedaan Rapid Test Antibodi dan Rapid Test Antigen, Harus Pilih yang Mana?

Kelebihan Rapid Test Antigen

Kalau dibandingkan dengan test antibodi, rapid test antigen disebut punya keakuratan yang lebih tinggi.

Hal ini karena tes antigen bisa mendeteksi virus secara langsung, bahkan untuk deteksi awal.

Sedangkan kalau dibandingkan dengan tes swab PCR, tes antigen juga punya kelebihan, yaitu bisa mengeluarkan hasil dengan lebih cepat.

Meski pengambilan sampel mirip dengan tes swab PCR, tapi tes yang satu ini dilakukan dengan lebih sederhana, Kids.

Enggak diperlukan laboraturium khusus untuk memeriksa hasilnya.

Selain itu, enggak perlu harus dilakukan oleh petugas yang punya keterampilan khusus.

Namun, rapi test antigen juga punya beberapa kelemahan.

Baca Juga: Disebut Bisa Deteksi Virus Corona dengan Cepat dan Lebih Akurat dari Rapid Test, Apa itu Swab Antigen?

Baca Juga: Apa Itu Swab Antigen untuk Deteksi Virus Corona? Ini Penjelasannya

Kelemahan Rapid Test Antigen

Meski lebih akurat dari test antibodi, tapi hasil dari rapid test antigen masih kalah dari swab PCR.

Hal ini karena PCR bisa mendeteksi sampai virus terkecil, sedangkan antigen cuma bisa mendeteksi virus saat memasuki fase akut.

Tes ini juga masih menggunakan metode pengambilan sampel seperti tes swab, yaitu lewat bagian hidung atau tenggorokan.

Saat pengambilan sampel ini pun, para petugas harus menggunakan APD level 3.

Selain itu, uji validasi pada tes antigen juga masih terbatas. Hal ini karena tes tersebut butuh perhatian khusus terhadap sensitivitas yang beragam.

Baca Juga: Meski Rentan Terinfeksi, Lansia yang Sembuh dari Covid-19 Punya Antibodi Lebih Tinggi dibanding Anak Muda

Baca Juga: Apakah Wajib Rapid Test atau PCR Jika Ingin Bepergian Menggunakan Kereta Api?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.