GridKids.id - Kids, apa kamu tahu istilah denotasi dan konotasi?
Konotasi adalah makna kultural atau emosional yang bersifat subjektif dan melekat pada suatu kata atau frasa.
Sementara itu, makna eksplisit dan harfiah dari suatu kata atau frasa disebut denotasi.
Dengan kaya lain, denotasi adalah makna sebenarnya, dan konotasi adalah makna tidak sebenarnya.
Kedua istilah ini banyak digunakan dalam berbagai karya sastra, filsafat, dan linguistik.
Gaya bahasa denotasi dan konotasi bisa menunjukkan sejumlah perbedaan yang beragam terkait makna.
Karl Otto Erdmann, dalam Die Bedeutung des Wortes (1900) menjelaskan ada tiga jenis makna, yaitu:
- Begriffsinhalt atau Hauptbedeutung yang berarti makna penting atau pusat atau denotasi
- Nebensinn yang berarti makna terapan atau makna kontekstual (konotasi)
- Gefuhlswert atau Stimmungsgehalt yang berarti nada perasaan (feeling-tone)
Inilah pengertian denotasi dan konotasi yang lebih lengkap serta ciri-ciri dan contohnya.
Baca Juga: Apa Itu Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif? Ini Penjelasan dan Jenisnya
Pengertian Denotasi
Denotasi adalah makna kata secara harafiah atau makna sebenarnya dari suatu kata.
Denotasi merupakan kelompok kata yang ditujukan secara jelas jelas dan bersifat objektif.
Dilansir dari situs Lexico, denotasi adalah arti sebenarnya dari sebuah kata, berbeda dengan perasaan atau ide yang disarankan oleh kata tersebut.
Denotasi juga dikenal sebagai makna kognitif, mengacu pada hubungan langsung antara suatu istilah dan objek, ide atau tindakan yang ditunjuknya.
Kesimpulannya, denotasi adalah arti sebenarnya dari suatu kata. Biasanya makna denotasi sesuai dengan yang ada dalam kamus atau literatur lain.
Enggak ada unsur makna lain atau makna tersembunyi yang terkandung di dalam denotasi.
Kalau suatu kalimat enggak punya makna ganda atau enggak ambigu, maka kalimat tersebut adalah denotasi.
Baca Juga: Contoh-Contoh Pantun Tentang Nasihat, untuk Orang Tua hingga Teman
Pengertian Konotasi
Menurut KBBI, konotasi adalah kata yang mempunyai makna lain di baliknya atau sesuatu makna yang berkaitan dengan sebuah kata.
Dilansir dari situs Lexico, konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang saat berhadapan dengan sebuah kata.
Konotasi adalah makna yang ditambahkan pada makna denotasi.
Konotasi adalah suatu gagasan atau perasaan yang menyertai suatu kata di samping makna sebenarnya.
Dengan demikian konotasi dikenal sebagai makna afektif, mengacu pada aspek emosi dan asosiasi dari suatu istilah.
Kesimpulannya, konotasi adalah gagasan atau perasaan yang menyertai suatu kata. Perasaan atau emosi ini bisa negatif atau positif.
Baca Juga: Apa Itu Pantun? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Pantun
Ciri-ciri Konotasi dan Denotasi
Untuk mempermudah membedakan konotasi dan denotasi, bisa diketahui dari ciri-ciri sebagai berikut:
- Ciri-ciri denotasi
- Makna kata sesuai apa adanya.
- Makna kata sesuai hasil observasi.
- Makna menunjukkan langsung pada makna acuan dasarnya.
- Ciri-ciri konotasi
- Makna enggak sebenarnya.
- Makna tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
- Makna tambahan berupa nilai rasa.
Contoh Denotasi dan Konotasi
Sebenarnya kalimat denotasi dan konotasi sudah sering ditemukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, Kids.
Inilah contoh-contoh kalimat denotasi dan konotasi:
Baca Juga: Contoh Puisi Lama Berupa Pantun dan Identifikasinya, Belajar dari Rumah TVRI 10 September 2020
Contoh Kalimat Denotasi
Kalimat denotasi adalah sesuai dengan yang dijelaskan dalam kamus. Contoh kalimat denotasi antara lain:
1. Asti sedang makan nasi dengan lauk ayam goreng.
Arti kata makan dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan KBBI. Makan berarti memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya.
2. Anak-anak sedang belajar untuk persiapan ujian.
Arti kata anak dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan dalam KBBI. Anak adalah keturunan yang kedua atau manusia yang masih kecil.
3. Bunga mawar di kebun sudah mekar.
Arti kata mawar dalam kalimat tersebut sesuai dengan yang dijelaskan KBBI. Mawar adalah tanaman perdu suku Rosaceae, meliputi ratusan jenis, tumbuh tegak atau memanjat, batangnya berduri, buanganya beraneka warna, seperti merah, putih, merah jambu, merah tua, berbau harum.
Contoh Kalimat Konotasi
Makna konotasi biasanya akibat dari nilai dan norma yang dipegang masyarakat tertentu, yang juga membuat adanya perbedaan fungsi sosial kata dengna makna yang hampir sama. Contoh kalimat konotasi antara lain:
1. Orangtua sudah banyak makan asam garam kehidupan.
Kata makan dalam kalimat ini bukan berarti makan asam dan garam sebenarnya melainkan sudah mendapatkan pengalaman hidup yang baik maupun buruk.
2. Aan tidak disukai teman-temannya karena besar kepala.
Ungkapan besar kepala dalam kalimat tersebut bukan kepalanya berukuran besar melainkan ungkapan yang menunjukkan sifat sombong atau congkak.
3. Nadya mempunyai paras cantik sehingga menjadi bunga desa.
Ungkapan bunga desa dalam kalimat tersebut bukan berarti bunga yang ada di desa. Namun menunjukkan gadis cantik yang banyak dikagumi atau dipuja orang.
Baca Juga: Soal dan Jawaban Cara Membaca Puisi, Belajar dari Rumah TVRI, 10 September 2020
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id.