Find Us On Social Media :

Ingin Pandemi Segera Berakhir? Ini Mitos Tentang COVID-19 yang Enggak Perlu Kita Percaya Lagi

Kapan pandemi COVID-19 berakhir menjadi pertanyaan banyak orang.

GridKids.id - Meski sudah hampir setahun melanda, infeksi virus corona penyebab COVID-19 masih terus terjadi, Kids.

Jumlah kasus yang terkonfirmasi positif setiap harinya masih terus bertambah, bahkan makin meroket.

Berdasarkan laporan Cleveland Clinic, hal tersebut terjadi di antaranya adalah sebagai akibat dari banyaknya mitos atau informasi kesehatan yang keliru.

Mitos atau informasi kesehatan yang keliru tentang COVID-19 tersebut banyak beredar melalui internet atau media sosial, Kids.

Baca Juga: Kapan Pandemi COVID-19 Usai dan Aktivitas Kembali Pulih Seperti Sedia Kala? Ini Jawaban dari Pakar

Berdasarkan penelitian, kesalahan informasi tentang COVID-19 berisiko serius bagi kesehatan masyarakat.

Padahal tentu kita semua ingin pandemi segera berakhir dan kita bisa kembali beraktivitas di lingkungan yang sehat dan aman.

Untuk itu, mulai sekarang sederet mitos keliru tentang COVID-19 ini sebaiknya enggak kita percaya lagi, Kids. Apa saja, ya?

"Melakukan protokol kesehatan adalah hal yang percuma"

Salah satu mitos yang banyak beredar adalah anggapan melakukan protokol kesehatan merupakan hal yang percuma karena virus corona selalu bermutasi.

Tahukah kamu? Mutasi merupakan peristiwa alami dan umum terjadi pada virus, Kids.

Nah virus corona yang termasuk jenis virus RNA memang rentan terhadap perubahan dan mutasi, lo.

Baca Juga: Apa Itu Pandemic Fatigue? Bisa Menimpa Siapa Saja di Masa Pandemi COVID-19 yang Tak Kunjung Usai Ini

Namun, masih ada cara untuk memperlambat atau mencegah penyebarannya, kok.

Caranya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Kids.

Sebelum ditemukan vaksin yang efektif dan dilakukan vaksinasi, protokol kesehatan masih menjadi cara terbaik untuk mencegah penyebaran dan penularan virus.

Jadi, jangan lagi menganggap remeh peran protokol kesehatan dan disiplin menerapkannya mulai sekarang, ya.

"Tak perlu khawatir terinfeksi COVID-19 karena peluang sembuhnya besar"

Mitos yang beredar menyebutkan kita enggak perlu khawatir terinfeksi virus corona karena peluang sembuh dari COVID-19 itu mencapai 99 persen.

Padahal sebenarnya virus corona penyebab COVID-19 ini bisa mematikan, lo.

Enggak hanya itu saja, virus ini juga bisa menyebabkan efek jangka panjang yang serius, Kids.

Untuk orang yang sehat dan kelompok usia muda memang tingkat kematiannya rendah.

Namun jangan salah karena tetap saja masih ada kemungkinan mengalami sakit parah akibat infeksi virus ini.

Baca Juga: Apa Itu 3T? Ternyata Sangat Penting untuk Memutus Penularan COVID-19

Gejala COVID-19 bisa berlangsung 10 hari atau lebih dan bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius.

Komplikasinya di antaranya adalah pembekuan darah, masalah neurologis, dan kerusakan pada jantung, paru-paru, serta ginjal.

Nah, secara umum, angka kematian akibat COVID-19 berubah berdasarkan usia dan bergantung pada masalah medis lainnya, Kids.

"Pakai masker hanya perlu di bagian mulut saja"

Hayo, siapa yang sering menggunakan masker tapi hanya di bagian mulut saja, nih?

Banyak yang percaya kalau hanya bagian mulut saja yang penting untuk ditutup sementara hidung enggak perlu.

Padahal kenyataannya mulut dan hidung saling terhubung, lo.

Baca Juga: Tangkal COVID-19, Ini Jenis Masker yang Sebaiknya Enggak Kamu Pakai Lagi

Ketika kita bernapas, batuk, atau bersin, kita menggunakan keduanya, baik hidung maupun mulut.

Oleh karena itu, masker yang kita pakai wajib menutupi bagian hidung dan mulut dengan sempurna, Kids.

O iya, kebiasaan menurunkan masker di bawah hidung juga berpotensi menularkan virus ke orang lain dan kita pun juga bisa terinfeksi virus dari udara sekitar kita, lo.

"Obat kumur atau alkohol efektif untuk bersihkan masker"

Tahukah kamu kalau sebenarnya kita enggak disarankan untuk membersihkan masker dengan cara merendamnya dengan alkohol?

Selain itu, obat kumur sebenarnya juga enggak mengandung cukup alkohol untuk membersihkan masker, Kids.

Nah, cara terbaik untuk membersihkan masker adalah sesuai petunjuk pada masing-masing label masker.

Baca Juga: Bukan Batuk Kering, Ternyata Ini Gejala Paling Umum COVID-19 yang Wajib Kita Waspadai

Umumnya masker kain tahan lama dan bisa bertahan jika dicuci dengan mesin cuci.

Kita juga bisa mencucinya dengan tangan. Caranya, gunakan air hangat dan detergen secukupnya.

Setelah dicuci bersih, masker harus benar-benar kering sebelum dipakai kembali.

"Tes COVID-19 enggak ada yang akurat"

Pemeriksaan atau tes COVID-19 merupakan salah satu upaya penting untuk mengendalikan infeksi virus corona.

Soalnya dengan dilakukannya tes massal maka orang yang terinfeksi bisa segera terdeteksi dan dirawat.

Dengan begitu peluang untuk sembuh lebih besar dan juga potensi menularkan virus ke orang lain bisa dikurangi.

Sayangnya banyak yang enggak mau melakukan tes karena menganggap tes COVID-19 enggak ada yang akurat.

Kesalahan memang bisa terjadi dalam tes medis apapun, termasuk tes COVID-19, Kids.

Baca Juga: Apa Itu Tes Swab PCR COVID-19? Ini Pengertian dan Tata Cara Pemeriksaan Swab

Namun, hal itu jarang terjadi, kok. Nah, hasil tes COVID-19 yang enggak akurat itu bisa disebabkan oleh sejumlah faktor.

Bisanya penyebabnya adalah faktor waktu dan sampel. Sebab, bisa saja seseorang sebenarnya sudah terpapar virus tapi belum mengalami infeksi atau muncul gejala.

Nah, efeknya hasil tes pun seolah menjadi enggak akurat.

Itulah beberapa mitos keliru seputar COVID-19 yang sebaiknya enggak kita percaya lagi, Kids.

Saat ini situasi memang belum aman dari COVID-19. Jika kita semua bisa menerapkan protokol kesehatan secar ketat, maka pandemi perlahan-lahan tentu bisa mulai dikendalikan.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id