GridKids.id - Kids, apa kamu tahu kalau ada jerapah yang berwarna putih?
Yup! Selain jerapah berwarna cokelat yang biasa kita lihat, ada juga jenis jerapah berwarna putih.
Sayangnya, jerapah putih terakhir di dunia sekarang semakin terancam punah.
Hal ini adalah akibat dari aktivitas para pemburu yang masih merajalela di kawasan habitatnya di bagian timur laut Kenya.
Untuk melindungi satu-satunya spesies yang masih tersisa ini, sekelompok tim konservasi menyematkan alat pelacak GPS untuk memantau pergerakan jerapah putih ini.
Spesies jerapah ini punya kondisi genetik yang sangat langka yang disebut leucism, yang membuatnya kehilangan pigmentasi kulit.
Jerapah tersebut adalah spesies terakhir jerapah putih, setelah pemburu membunuh dua ekor jerapah putih lainnya, seekor betina dan anaknya berusia 7 bulan, pada Maret lalu.
Tubuh kedua jerapah langka ini ditemukan di kawasan konservasi di timur laut Garissa, Kenya.
Di kawasan itu, sekarang tersisa satu jerapah putih jantan.
Dipasang Alat Pelacak
Alat pelacak GPS tersebut dipasang di salah satu tanduk jerapah putih pada 8 November lalu.
Dalam sebuah pernyataan, lembaga yang mengawasi satwa liar di wilayah tersebut mengungkapkan kalau alat pelacak tersebut akan memberikan informasi terbaru setiap satu jam, terkait keberadaan jerapah putih ini.
Hal ini tentu akan memudahkan para penjaga hutan untuk melindungi jerapah putih ini agar tetap aman dari pemburu.
Kebetulan, tempat penggembalaan jerapah hujan lebat baru-baru ini dan berlimpah vegetasi. Hal ini dipercaya sebagai pertanda baik bagi masa depan jerapah putih jantan.
Baca Juga: Punya Warna Berbeda dengan Kelompoknya, Anjing Laut Albino Ini Punya Kisah yang Menyedihkan
Pertama Kali Ditemukan
Jerapah putih pertama kali ditemukan di Kenya pada Maret 2016. Tepatnya sekitar dua bulan setelah penampakan satwa liar yang unik ini di Tanzania.
Satu tahun kemudian, jerapah putih kembali jadi tajuk utama setelah seekor jerapah putih betina dan anaknya tertangkap kamera di area konservasi di Garissa, Kenya.
Diketahui jerapah putih ini hidup di lebih dari 15 negara di Afrika.
Sayangnya, mamalia tertinggi di dunia ini terus jadi sasasran pemburu untuk diambil kulit, daging dan bagian badannya.
Paling enggak, sekitar 40 persen populasi jerapah sudah menghilang dalam 30 tahun terakhir.
Menurut data yayasan Satwa Liar Afrika (AWF), penyebabnya adalah perburuan dan perdagangan satwa liar.
Enggak cuma jerapah putih, tapi spesies jerapah sudah ditetapkan sebagai spesies rentan dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), dengan populasi yang diperkirakan tersisa 68.293 ekor di seluruh dunia.
Baca Juga: Unik! Anak Anjing Ini Lahir dengan Bulu Berwana Hijau, Dipercaya Bisa Bawa Keberuntungan
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.