Find Us On Social Media :

Apa Itu Self Limiting Disease yang Berkaitan dengan Virus Corona?

Apa Itu Self Limiting Disease yang Berkaitan dengan Virus

GridKids.id - Kids, apa kamu pernah mendengar istilah self limiting disease?

Pada masa pandemi virus corona COVID-19, kita sering mendengar istilah self limiting disease ini.

Nah, apa sebenarnya arti dari self limiting disease?

Pertanyaan soal apa itu self limiting disease sempat muncul saat awal pandemi virus corona.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sempat mengatakan kalau COVID-19 adalah self limiting disease

Dikutip dari makalah Ilmu Sosial dan Kedokteran yang diterbitkan Science Direct, 25 April 2020, self limiting disease adalah penyakit yang sembuh secara spontan, dengan atau tanpa pengobatan khusus.

Dalam beberapa kasus, memang enggak diperlukan perlakuan khusus untuk menghilangkan penyakit.

Contohnya, dari infeksi ringan (misalnya pilek, flu, dan konjungtivitis) sampai gejala yang lebih umum (misalnya sakit kepala dan nyeri punggung).

Baca Juga: Orang Tanpa Gejala (OTG) Bisa Sembuh Sendiri dari Covid-19 Asal Lakukan Hal Ini

Self Limiting Disease

Terlepas dari itu, orang biasanya menggunakan obat-obatan dengan keyakinan kalau mereka akan meningkatkan peluang untuk mengatasi penyakit tersebut.

Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, juga menyebutkan kalau self limiting disease adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.

Artinya, penyakit ini bisa sembuh atau pulih sendiri karena tubuh manusia bisa melakukan perlawanan dengan imunitas.

Atau bisa juga, penyakit itu enggak punya efek jangka panjang yang merugikan pada kesehatan.

COVID-19 Termasuk Self Limiting Disease, Tapi…

Epidemiolog ini juga menyebutkan, COVID-19 termasuk self limiting disease. Namun, perlu diingat, tidak untuk semua orang.

Mayoritas pasien akan pulih dengan sendirinya, terutama kalau pasien dewasa muda atau anak.

Artinya sebagian kecil (sekitar 20 persen) masih harus ke rumah sakit untuk perawatan.

Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada, Bayu Satria Wiratama, juga mengatakan kalau enggak semua yang terinfeksi COVID-19 bisa sembuh sendiri.

Ia mengatakan kalau pada umumnya, COVID-19 juga self limiting disease, terutama pada yang bergejala ringan.

Namun sebagian penderita ada yang timbul gejala sedang atau berat dan butuh perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Kenali 10 Masalah Kesehatan yang Bisa Memperparah COVID-19, Salah Satunya Obesitas

Penyakit Karena Virus Umumnya Self Limiting Disease

Pada umumnya, penyakit yang disebabkan virus adalah self limiting disease atau akan sembuh sendiri. Di sini, obat cuma bersifat mempercepat saja.

Pasien COVID-19 tertentu bisa sembuh sendiri dengan cara isolasi, karantina, menjaga kesehatan tubuh, menjaga nutrisi. Intinya, menjalankan pola hidup sehat.

Contohnya, pasien tanpa gejala yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet. Para pasien ini cuma diisolasi dan menjalankan pola hidup sehat.

Kalau perlu obat, cuma diberikan obat ringan seperti parasetamol.

Meski begitu, mereka tetap harus menjalani isolasi atau karantina karena tetap bisa menularkan dan berpotensi beralih jadi gejala yang lebih berat.

Oleh karena itu, masyarakat tetap enggak boleh meremehkan COVID-19.

Hal ini terutama karena penyebaran COVID-19 yang cepat. Selain itu, banyak yang enggak bergejala, sehingga otomatis jumlah yang bergejala sedang atau berat akan bertambah kalau dibiarkan.

Oleh karena itu, tetap penting untuk menjaga diri agar enggak menulari orang lain yang bisa jadi berisiko tinggi mengalami gejala sedang atau berat.

Para epidemolog mengingatkan karena ada gejala COVID-19 yang bisa sembuh sendiri, masyarakat jangan mudah mengklaim pengobatan atau tindakan tertentu.

Baca Juga: Ciri-Ciri Tubuh Terkena Covid-19 Berserta Gejala dan Cara Mencegahnya

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.