Find Us On Social Media :

Apa Perbedaan dari Vaksinasi dan Imunisasi? Ini Penjelasannya

Apa Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi? Ini Penjelasannya

GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa bedanya vaksinasi dan imunisasi?

Vaksinasi dan imunisasi sering dianggap sama. Padahal kedua istilah itu punya arti dan makna yang berbeda, lo.

Lalu, apa beda keduanya, ya?

Vaksinasi

Vaksinasi dan imunisasi memang sama-sama bertujuan agar kita terhindari dari berbagai penyakit.

Namun, istilah vaksinasi merujuk pada proses pemberian vaksin, baik melalui suntikan atau obat oral, agar kekebalan tubuh bekerja optimal.

Vaksinasi memerlukan vaksin atau produk yang merangsang sistem kekebalan untuk menghasilkan kekebalan, dan melindungi kita dari penyakit tertentu.

Vaksin biasanya diberikan melalui suntikan jarum, tapi juga bisa diberikan melalui mulut atau disemprotkan ke hidung.

Vaksin bekerja dengan menstimulasi sistem kekebalan tubuh, jadi bisa mengenali penyakit dan melindungi kita dari infeksi yang munkin terjadi di masa mendatang.

Sementara itu, imunisasi merupakan proses yang terjadi pada tubuh setelah mendapatkan vaksin.

Baca Juga: Jarang Dianggap Serius, Sederet Penyakit Ini Juga Bisa Mengancam Jiwa Anak-anak

Imunisasi

Saat mendapatkan vaksin, tubuh akan menghasilkan respon kekebalan dengan cara yang sama seperti orang yang susdah terpapar suatu penyakit.

Setelah itu, tubuh akan membuat respon kekebalan untuk mencegah kita tekena penyakit atau mengembangkan komplikasi akibat penyakit tersebut.

Secara umum, respon imunisasi mulai bekerja di tubuh sekitar dua minggu.

Selain itu, seringkali dibutuhkan beberapa kali imunisasi agar kekebalan tubuh memberi perlindungan tahan lama.

Namun, ada juga jenis vaksin yang bisa memberikan kekebalan tahan lama cuma dengan satu kali dosis.

Efek perlindungan dari imunisasi juga enggak berlaku seumur hidup.

Perlindungan imunisasi paling lama biasanya cuma bertahan puluhan tahun, seperti vaksin tetanus yang bisa bertahan sampai 30 tahun.

Setelah itu, kita memerlukan vaksin tambahan kalau masa perlindungannya sudah berakhir.

Beberapa imunisasi, seperti vaksin batuk rejan, cuma bisa memberikan perlindungan sekitar lima tahun.

Sedangkan imunisasi influenza diperlukan setiap tahun karena sering terjadi perubahan jenis virus flu.

Baca Juga: Kapan Pandemi COVID-19 Usai dan Aktivitas Kembali Pulih Seperti Sedia Kala? Ini Jawaban dari Pakar

Pentingnya Vaksinasi dan Imunisasi

Sebelum ditemukannya vaksin untuk imunisasi, berbagai penyakit menular seperti influenza, campak, dan rubella- membuat banyak orang meninggal.

Sejak vaksin dikembangkan, angka kematian karena penyakit menular tersebut turun drastis.

Di Amerika Serikat, misalnya. Sebelum ada vaksin hampir semua penduduk AS terkena campak dan ratusan orang di antaranya meninggal dunia.

Namun, penemuan vaksin membuat kasus campak semakin berkurang bahkan hampir enggak pernah ditemukan lagi.

Lalu ada juga epidemi rubella yang terjadi pada tahun 1964 sampai 1965 membuat 12,5 juta penduduk AS terinfeksi dan belasan ribu bayi meninggal.

Berkat adanya vaksin, tahun 2012 Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) cuma mendapatkan laporan 15 kasus rubella pada tahun 2012.

Melihat fenomena itu, hal yang sangat masuk akal kalau penemuan vaksin jadi aspek penting dalam kesehatan masyarakat.

Selain itu, vaksin enggak cuma melindungi diri sendiri, tapi juga membantu pencegahan penyakit menular agar enggak menyebar.

Kalau ada banyak orang dalam suatu komunitas mendapatkan vaksin, maka akan terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

Adanya herd immunity akan membuat peluang penyebaran penyakit semakin kecil.

(Penulis: Ariska Puspita Anggraini)

Baca Juga: Enggak Cuma Manusia, Hewan-Hewan Ini Juga Wajib Divaksin, Ini Alasannya

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id.