GridKids.id - Sejak pandemi virus corona melanda, banyak perubahan yang terjadi.
Misalnya, kita harus tetap di rumah aja dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi mencegah penularan virus corona.
Virus corona penyebab COVID-19 pertama kali terdeteksi pada akhir tahun 2019 lalu.
Sebagai jenis baru, hingga kini virus tersebut masih terus diteliti, Kids.
Dilansir dari Kompas.com, peneliti di Sekolah Biokimia Bristol, University of Bristol, Inggris, berhasil menemukan titik kelemahan virus corona, lo.
Baca Juga: Lindungi Diri dari COVID-19, Ini 2 Masker Terbaik untuk Memblokir Virus Corona
"Kantong Obat"
Pada virus corona tepatnya di dalam protein SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 ditemukan adanya "kantong obat".
"Kantong obat" tersebut oleh peneliti disebut sebagai titik kelemahan virus corona, Kids.
Titik kelemahan tersebut disebut sebagai senjata atau obat antivirus untuk menghentikan virus menginfeksi tubuh manusia.
Baca Juga: Kapan Dunia Bakal Kembali Normal Seperti Sebelum Pandemi COVID-19? Ini Penjelasan Ilmuwan
SARS-CoV-2 dihiasi oleh banyak salinan glikoprotein yang dikenal sebagai spike. Nah, inilah yang memainkan peran penting dalam infektivitas virus.
Hal itu diungkapkan oleh pemimpin penelitian, yakni Profesor Christiane Schaffitzel.
Spike tersebut mengikat permukaan sel manusia. Hal itu memungkinkan virus corona menembus sel kemudian mulai bereplikasi dan menyebabkan kerusakan secara luas, Kids.
Analisis Spike
Pada penelitian tersebut, Profesor Christiane dan Profesor Imre Berger dari Pusat Biologi Minimal Max Planck-Bristol bekerjasama untuk menganalisis spike.
Mereka menganalisis spike dari SARS-CoV-2 pada resolusi yang mendekati atom dengan menggunakan teknik electron cryo-microscopy (cryo-EM).
Nah, melalui berbagai metode, akhirnya peneliti bisa melihat lebih jelas ke dalam spike untuk mengidentifikasi komposisi molekulernya, Kids.
Baca Juga: Kapan Vaksin Virus Corona Akan Siap? Ini Kata Organisasi Kesehatan Dunia
Enggak diduga-duga, peneliti menemukan bahwa virus corona menggunakan molekul kecil yang disebut asam linoleat (LA) untuk mengikat dirinya sendiri dan menyebar.
LA adalah asam lemak bebas yang sangat diperlukan untuk banyak fungsi seluler, Kids.
Dikutip dari Mirror, Profesor Berger mengatakan, "Temuan kami memberikan hubungan langsung antara LA, manifestasi patologis Covid-19 dan virus itu sendiri. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana mengubah pengetahuan baru ini melawan virus itu dan mengakhiri pandemi."
Penemuan Kantong yang Sama
Sebelumnya, para ilmuwan juga menemukan kantong yang sama di rhinovirus dan mampu menghentikan penularan virus tersebut, Kids.
Nah, tim peneliti Bristol sendiri optimistis bahwa strategi yang sedang mereka rencanakan bisa berhasil.
Tim peneliti sedang mengembangkan obat antivirus untuk melawan COVID-19.
"Temuan 'kantong obat' dalam protein SARS-CoV-2 ini bisa menjadi cara untuk mengembangkan obat anti-virus baru untuk mematikan dan menghilangkan virus sebelum memasuki sel manusia," ungkap Profesor Berger.
Wah, semoga segera bisa ditemukan solusi untuk pandemi yang melanda dunia saat ini, ya, Kids.
Baca Juga: Tangkal COVID-19, Ini Jenis Masker yang Sebaiknya Enggak Kamu Pakai Lagi
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id