GridKids.id – Sebagian besar mungkin sudah enggak asing dengan hidangan nasi tumpeng.
Yap! Nasi tumpeng memang identik sebagai sajian dalam berbagai acara perayaan pentingdi Indonesia, Kids. Misalnya seperti perayaan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.
Nasi tumpeng merupakan simbol sujud syukur, merayakan sesuatu, dan permohonan kepada Tuhan.
Eits… meski begitu, rupanya masih banyak yang belum tahu cara makan tumpeng yang benar, lo.
Selama ini nasi tumpeng biasa disajikan dan pertama-tama akan dipotong di bagian puncaknya.
Rupanya memotong puncak tumpeng adalah cara yang salah, Kids.
Mengapa begitu? Lalu, bagaimana cara makan tumpeng yang tepat
Kita cari tahu bersama, yuk!
Baca Juga: Trik Membuat Nasi Pulen Ala Buatan Restoran Jepang, Cukup Pakai Beras Biasa yang Ada di Rumah
Filosofi Tumpeng
Tumpeng adalah hidangan yang memiliki makna filosofis, Kids.
Tumpeng berasal dari Jawa tapi merupakan hasil pengaruh budaya Hindu India.
Bentuk tumpeng adalah kerucut yang mana lebar di bagian bawah dan runcing di bagian atas.
Nah, bentuk tersebut merupakan representasi dari Gunung Mahameru di India, lo.
Gunung tersebut dianggap sebagai tempat yang sakral dan tempat berumukimnya para dewa.
O iya, pada baguan puncak tumpeng terdiri dari satu butir nasi yang merupakan simbol dari Tuhan Yang Maha Esa.
Nah, semakin ke bawah, bagian tumpeng yang semakin melebar menggambarkan umat manusia dengan berbagai tingkat perilaku.
Baca Juga: Ringkasan Materi dan Soal Filosofi Batik, Belajar dari Rumah TVRI 4 Mei 2020
Menurut Bapak Murdijati, peneliti di pusat studi pandan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, semakin banyak umat yang kelakuannya enggak begitu baik, yang sempurna hanya sedikit.
Oleh karena itu, tumpeng enggak boleh dipotong pada bagian puncaknya, Kids.
Memotong bagian puncak tumpeng akan menyalahi filosofi tumpeng yang merupakan representasi hubungan manusia dengan Tuhan.
Bapak Murdijati juga mengungkapkan bahwa, memotong tumpeng di bagian puncak berarti memotong hubungan umat dengan Tuhan.
O iya, di samping itu, lauk yang berada di sekeliling bawah tumpeng juga enggak akan terambil jika tumpeng dipotong pada bagian puncak.
Cara Makan Tumpeng yang Benar
Bapak Murdjati menjelaskan bahwa cara makan tumpeng yang benar adalah dengan dikepung alias harus dimakan bersama-sama, Kids.
Hidangan tumpeng sebaiknya dimakan bersama-sama menggunakan tangan mulai dari bawah dengan cara diambil nasi bersamaan dengan lauknya.
Kemudian, bergeser ke puncaknya. Nah, bagian puncak tersebut akan terus turun sampai akhirnya puncak itu menjadi satu dengan bagian dasar tumpeng.
Cara tersebut rupanya bukan sembarangan, lo. Ada arti di baliknya, yakni “manunggaling kawulo lan Gusti”.
Dalam bahasa Indonesia itu berarti “Sang Pencipta tempat kembali semua makhluk”.
Baca Juga: Cara Membuat Cilok Saus Kacang Enak, Cukup dengan 5 Langkah Mudah
Apakah makan tumpeng harus menggunakan tangan secara langsung?
Enggak, kok, kita juga boleh makan tumpeng pakai sendok asal tetap makan dari bagian bawah.
Tahukah kamu dari mana munculnya kebiasaan memotong tumpeng dari atas?
Menurut Bapak Murdjati, kebiasaan tersebut berasal dari pengaruh budaya Barat, yakni memotong kue.
Nah, itulah penjelasan mengapa memotong puncak tumpeng itu salah dan bagaimana cara makan tumpeng yang benar.
Hayo, siapa suka makan nasi tumpeng, nih?
Baca Juga: Kepanjangan Nama Jajajan di Indonesia Mulai dari Perkedel Sampai Kue Putu, Sudah Tahu?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id