Find Us On Social Media :

7 Alasan Flu Babi Jenis Baru Berpotensi Jadi Pandemi, Salah Satunya Penyebaran yang Sudah Luas

Ilustrasi. Beberapa negara sempat kewalahan menghadapi virus flu babi pada 2009 lalu.

GridKids.id - Belum selesai virus corona Covid-19, kini hadir virus jenis baru di Tiongkok.

Para peneliti di Tiongkok menemukan flu babi jenis baru yang bisa meluas jadi pandemi.

Melansir dari Kompas.com, temuan itu diungkap oleh sebuah penelitian yang diterbitkan PNAS jurnal sains di Amerika Serikat (AS) pada Senin (29/6/2020).

Virus G4 yang merupakan flu babi jenis baru, diyakini para peneliti punya peluang untuk menjadi pandemi baru di dunia.

Virus bernama resmi G4 EA H1N1 sudah menginfeksi 10,4 persen sampel pekerja di industri babi hingga Selasa (30/6/2020), sedangkan 4,4 persen sampel populasi umum juga sudah terpapar.

Dengan demikian, virus baru ini baru masuk kategori "berpotensi jadi pandemi" yang artinya masih banyak kemungkinan bisa terjadi.

Forbes pada Selasa (30/6/2020) yang mengutip jurnal Proceeding of National Academic of Science (PNAS) menyebutkan, ada 7 alasan kenapa virus G4 ini berpotensi jadi pandemi. 

1. Sudah beredar di populasi babi Tiongkok dan semakin banyak

Virus G4 sudah beredar di populasi babi-babi Tiongkok. Bagian pertama dari studi PNAS menemukannya setelah puluhan ribu tes swab hidung babi di 10 provinsi berbeda China selama 7 tahun.

Sampel-sampel ini serta sampel paru-paru dari babi diperiksa untuk mengetahui adanya berbagai jenis flu.

Dari 2011-2013 varian paling umum dari virus flu EA H1N1 adalah strain genotipe 1 (G1), tapi mutasi pada strain ini akhirnya memunculkan varian genotipe 4 (G4).

Setiap tahun sejak 2014, varian G4 menjadi semakin jamak, melampaui master G1 aslinya untuk menjadi genotipe dominan tunggal dari virus flu EA H1N1 di antara populasi babi Tiongkok.

Baca Juga: Belum Beres Kendalikan Virus Corona, Virus Mematikan dari Kelinci Menyebar di Wilayah Ini

2. Virus G4 bisa melekat di reseptor SAα2,6Gal yang mirip manusia

Bagian kedua dari studi PNAS yang merupakan serangkaian percobaan di lab, menemukan virus G4 EA H1N1 dapat terikat dengan reseptor SAα2,6Gal yang mirip manusia.

SAα2,6Gal adalah reseptor yang ada di sel lapisan saluran pernapasan manusia.

Dengan melekat di reseptor, virus bisa masuk ke sel-sel manusia.

3. Virus G4 bisa melekat di jaringan trakea manusia

Bagian ketiga dari studi PNAS menunjukkan virus G4 bisa menempel di sel manusia, terutama di sel-sel yang melapisi trakea.

Dengan melekat di tabung penguhubung saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah serta paru-paru ini, virus bisa menuju ke paru-paru manusia. 

4. Virus G4 bisa menginfeksi sel epitel saluran napas manusia

Di bagian keempat studi PNAS, terungkap bahwa sel-sel yang biasanya melapisi bronkus dan alveoli manusia berhasil diinfeksi dengan virus G4 di laboratorium.

Setelah masuk ke sel-sel manusia, virus baru ini berkembang biak dan menyebar di sana.

Baca Juga: Demam Babi Afrika Mewabah, Benarkah Virus Penyebabnya Enggak Bisa Menular ke Manusia?

5. Ferret yang terinfeksi G4 bisa menularkannya via tetesan air liur atau kontak langsung

PNAS di bagian kelima coba menemukan apakah virus ini bisa ditularkan antar-manusia.

Dalam percobaan ini peneliti memakai ferret (sejenis musang), karena cara kerja paru-parunya mirip dengan manusia, begitu juga dengan reseptor di sel-selnya, lalu gejala yang timbul setelah mengidap flu.

Penelitian dilakukan dengan menempatkan ferret yang terinfeksi G4 dengan yang masih sehat.

Tanpa adanya upaya perlindungan seperti social distancing, ferret yang sehat bisa langsung terinfeksi, yang menandakan virus G4 bisa menular lewat kontak langsung. Lalu eksperimen lain dilakukan, yakni menempatkan ferret yang terinfeksi berbeda kandang tapi berdekatan dengan spesies yang sehat.

Pengaturan ini mencegah kontak langsung, tetapi masih membiarkan ferret yang terinfeksi batuk ke arah ferret sehat.

Hasilnya ferret sehat dapat tertular penyakit flu babi jenis baru ini, yang menandakan virus G4 bisa menular melalui tetesan air liur (droplets). 

6. Virus G4 cukup berbeda dari strain virus yang ada dalam vaksin flu

Sudah diketahui virus ini bisa bereproduksi di dalam sel-sel yang melapisi saluran pernapasan bagian bawah manusia, dan bisa menular lewat kontak langsung.

Lalu, apakah vaksin flu dapat melindungi manusia dari ancaman flu babi jenis baru ini?

Di bagian keenam PNAS melakukan tes untuk membandingkan protein pada permukaan virus G4 EA H1N1, dengan strain virus yang ada di vaksin flu.

Hasilnya ditemukan kalau strain virus G4 cukup berbeda, sehingga vaksin flu yang ada sekarang kurang bisa memberi perlindungan terhadap G4 EA H1N1.

Oleh karenanya diperlukan vaksin flu baru untuk mengatasi G4 EA H1N1, tapi PNAS menyebut prosesnya tidak sesulit mengembangkan vaksin Covid-19 yang penyakitnya benar-benar baru.

Baca Juga: Virus Corona Belum Usai, Kini Muncul Flu Babi Jenis Baru yang Berpotensi Jadi Pandemi Selanjutnya

7. Virus G4 sudah menginfeksi manusia, dan tampak lebih menular dari pendahulunya

Bagian terakhir dari studi PNAS mencakup pengumpulan sampel darah dari 2016-2018.

Sampel diambil di antara pekerja industri babi di 15 peternakan berbeda, dan dari sampel orang yang bukan pekerja industri babi serta tidak tinggal bareng mereka, untuk dijadikan perbandingan populasi umum.

Dari pengujian itu terungkap 10,4 persen sampel pekerja industri babi dan 4,4 persen sampel populasi umum memiliki antibodi, dan kemungkinan karena sudah terinfeksi virus G4 di beberapa titik.

Analisis statistik lalu mengungkapkan, para pekerja di industri babi 2,25 persen lebih besar kemungkinannya tertular G4 dibandingkan populasi umum.

Angka-angka ini lebih tinggi dibandingkan pekerja atau populasi umum yang terinfeksi G1, yakni 6,5 persen di kalangan pekerja industri babi dan 2,2 persen populasi umum.

Artinya, virus G4 mungkin lebih menular daripada pendahulunya, virus G1.

Penelitian juga menunjukkan orang-orang yang bekerja atau menjalani aktivitas harian bersama babi berisiko terinfeksi varian G4.

(Penulis: Aditya Jaya Iswara)

Baca Juga: Mengenal G4 EA H1N1, Flu Babi Jenis Baru yang Disebut Bisa Berpotensi Jadi Wabah Global

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id.