Find Us On Social Media :

10 Mitos Pemakaian Masker di Era New Normal yang Dipercaya Masyarakat, Padahal Inilah Faktanya

Memakai Masker Bedah

5. Mitos: Masker kain bisa digunakan seharian

Faktanya, masker kain enggak disarankan untuk dipakai lebih dari 4 jam karena dikhawatirkan virus dan kotoran sudah banyak menempel.

Selain itu, lembapnya masker karena pernapasan juga bisa mengurangi keefektifannya, Kids.

Oleh sebab itu, kita perlu membawa masker cadangan agar bisa dengan mudah menggantinya.

Saat mengganti masker, pastikan masker kain yang digunakan sebelumnya disimpan di kantong khusus dengan benar.

6. Mitos: Cuci masker kain cukup dengan air

Masker harus dicuci dengan sabun atau detergen dan lebih baik menggunakan air panas, paling enggak sekali sehari.

Hal ini dilakukan untuk membuat virus dan kotoran keluar dari kain.

CDC menyatakan kalau berbagai jenis virus bisa mati pada suhu air di atas 75 derajat Celcius yang dicampur dengan produk pembersih rumah tangga.

Setelah dicuci, keringkanlah masker di bawah sinar matahari.

Enggak cuma masker, lo, pakaian yang dikenakan untuk keluar rumah juga sebaiknya segera kita cuci.

7. Mitos: Pakai masker membuat CO2 terhirup kembali

Faktanya, sejauh mana masker memengaruhi tingkat CO2 bergantung pada bahan masker tersebut dibuat dan seberapa ketat masker saat dipakai.

Bill Carroll, PhD seorang profesor kimia di Indiana University menyatakan kalau sangat enggak mungkin seseorang kekurangan oksigen akibat masker kain.

Hal ini karena umumnya masker kain masih menyisakan ruang atau celah.

Saat kita menghembuskan atau menghirup napas, udara bisa mengitari masker melalui pori-pori material kain sehingga memungkinkan keluarnya CO2 dan terhirupnya oksigen.

Penggunaan masker wajah juga belum terbukti menyebabkan keracunan karbon dioksida pada orang yang sehat.

Baca Juga: Kreatif! Sampah Masker Sekali Pakai Mulai Jadi Perhatian, Chef Ini Ciptakan Masker Paling Unik dan Ramah Lingkungan