Pada stroke, aliran darah tersebut tersumbat, kemudian bisa menjadi pecah.
"Karena tekanan darah tinggi maka pembuluh darah otak pecah. Apalagi kalau dia punya riwayat lain misal kencing manis, darah tinggi lama yang tak terkontrol, maka kualitas pembuluh darah jadi jelek," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).
Namun, saat seseorang mengalami pecah pembuluh darah, maka efek yang ditimbulkan bisa berbeda-beda, Kids, tergantung pada lokasinya.
"Kalau misal lokasi di area permukaan, bisa jadi orangnya kejang. Nah kejang ini gerakannya tak terkontrol, mungkin ini yang dibilang kesurupan," terang Bapak Rahadian.
Baca Juga: Tidak Perlu Mahal, Inilah Cara Menghilangkan Bekas Luka Secara AlamiApa Gelaja Stroke?
Perlu diketahui, enggak semua orang mengalami gejala yang sama, Kids.
Hal ini karena tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh yang berbeda-beda, sehingga gejala stroke bergantung pada tingkat kerusakan atau serangannya.
Dilansir Halodoc.com, umumnya ada tiga gejala stroke yang mudah dikenali, yaitu:
1. Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata terkulai.
2. Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan.
3. Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita terlihat sadar.