Find Us On Social Media :

Masih Jadi Misteri dan Bikin Penasaran, Sinyal Misterius Ini Datang dari Luar Angkasa Setiap 157 Hari

Sinyal Misterius

Tim menemukan kalau pola detak ledakan dari FRB 121102 terjadi setiap 157 hari.

Selama 90 hari sinyal akan terus melepaskan ledakan, kemudian akan kembali hening selama 67 hari.

Pola ini enggak sama seperti yang terjadi pada FRB 180916.J10158 + 56 yang berulang setiap 16 hari.

Di mana selama 4 hari semburan gelombang radio dikirim dan kemudian akan diam dalam jangka waktu 12 hari.

Pengamatan itu memaksa para astronom untuk mempertimbangkan kembali teori bahwa FRB adalah peristiwa yang terjadi cuma satu kali.

Penemuan ini juga menjadi petunjuk menarik tentang asal-usul FRB.

Sebab selama ini para astronom berpikir kalau pola ledakan tersebut terkait dengan tiga kemungkinan, yaitu gerakan orbital yang masif dari bintang, bintang neutron, atau lubang hitam.

Ketiga teori itu meyakini atsronom kalau FRB bukanlah disebabkan siaran radio yang disengaja dari peradaban alien intergalaksi. 

Dr Kaustubh Rajwade dari Universitas Manchester menyatakan, sebelumnya hal yang paling memungkinkan dari munculnya FRB adalah pengaruh dari bintang neutron. Namun penelitian ini mungkin akan membantah teori tersebut.

"Mendeteksi periodisitas menjadi hal penting tentang asal-usul semburan gelombang radio dan siklus aktivitas yang dapat membantah disebabkan bintang neutron," kata Rajwade yang juga memimpin penelitian ini.

Bintang neutron merupakan sebuah obyek yang terbentuk dari gabungan bintang-bintang berukuran besar, diikuti oleh ledakan supernova.

Bintang neutron juga dikenal sebagai 'pulsar' karena radiasi yang ditimbulkannya pada kecepatan tinggi. 

Diperkirakan sinyal dari bintang neutron yang sangat magnetis menjadi penyebab FRB 121102, tetapi data baru menunjukkan bukan itu masalahnya.

Skala waktu dari pola berulang FRB 121102 adalah kejutan besar, itu hampir 10 kali lebih lama daripada pola FRB 180916.J10158 + 56.

"Penemuan menarik ini menyoroti bahwa betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang asal-usul FRB," kata Duncan Lorimer, Associate Dean for Research di West Virginia University.

Lorimer menyatakan, bersama dengan mahasiswa PhD Devansh Agarwal, pihaknya akan membantu mengembangkan teknik analisis data yang mengarah pada penemuan asal-usul FRB.

"Pengamatan lebih lanjut dari jumlah FRB yang lebih besar akan diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang asal-usulnya," ujarnya.

(Penulis: Yohana Artha Uly)

Baca Juga: Bulan Purnama Strawberry dan Gerhana Bulan Penumbra Baru Saja Hiasi Langit Indonesia, Seperti Ini Penampakannya

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.